Tidak hanya itu, program ini juga menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa bangga masyarakat terhadap budaya lokal. Generasi muda yang tadinya kurang tertarik pada tradisi Rampak Bedug kini aktif mempromosikannya.Â
Mengapa Ini Penting?
Langkah ini tidak hanya tentang eksistensi budaya, tetapi juga peluang ekonomi. Ketika budaya lokal seperti Rampak Bedug dikenal luas, potensi pariwisata pun meningkat. Wisatawan yang penasaran dengan budaya ini mungkin akan datang, membawa dampak positif pada perekonomian desa.Â
"Dengan TikTok, Rampak Bedug punya potensi besar untuk mendunia. Kami berharap tradisi ini bisa diterima dan diapresiasi oleh masyarakat luas," ujar Bayu Kurniawan, ketua program PKM.Â
Budaya Lokal Mendunia: Ayo Ikut Berperan!
Kisah Desa Mander membuktikan bahwa media sosial bisa digunakan untuk hal-hal positif. Jadi, jika Anda punya tradisi lokal yang ingin dikenal dunia, mengapa tidak mulai dengan TikTok?Â
Mari kita dukung inisiatif seperti ini, agar kekayaan budaya Indonesia terus lestari dan dikenal generasi mendatang---di mana pun mereka berada. Bagikan kisah ini, dan jadilah bagian dari gerakan besar ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H