Penyusunan program KNPI Kawal Demokrasi membutuhkan kesepahaman antar kandidat. Nakhoda baru untuk KNPI harus memiliki niatan menjaga demokrasi internal pemuda. Agar mampu mengaplikasikan pada demokrasi prosedural melalui pemilu.
Oleh sebab itu, Kongres KNPI, baik di Jakarta maupun Aceh. Wajib membuktikan peran politik pemuda. Pembuktian melalui kesepakatan bersama. Bahwa pemuda Indonesia siap menjaga pemilihan yang jujur dan berkedailan.
Menjaga Marwah Pemuda
Kongres pemuda perlu menampilkan wajah pembaharu. Semangat mengontrol kondisi sosial, menjadi agen pembaharuan, mengawal pemerintahan dan ikut menumbuhkembangkan kegiatan advokasi masyarakat.
Demokrasi internal pemuda cukup menerima masalah dari dalam dan luar. Misalnya pemuda yang menjadi calon anggota DPR, DPD atau tim pemenangan. Sedangkan diwaktu bersamaan, adalah peserta kongres KNPI. Apakah netralitas akan terjaga?
Kalau pemuda sulit menjaga nalar politik yang sehat. Ikut mempengaruhi proses dengan praktik kecurangan, perkelahian, kritik dengan ejekan. Maka, permasalahan akan panjang. Bisa jadi terbawa arus Pilpres 2019.
Oleh sebab itu, calon ketum, peserta dan panitia kongres KNPI harus siap menegakkan aturan. Jika ada upaya yang mencoba-coba praktik politik uang. Atau politik hoax selama kongres. Ada baiknya langsung menegakkan aturan, bisa melalui jalur hukum atau pemecatan status keanggotaan.
Jika pemuda sulit bersatu. Tidak bisa bermusyawarah. Lalu mengerahkan segala upaya tanpa etika. Kepada siapa kita menumpangkan harapan masa depan perbaikan demokrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H