Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Muda Bersiap Hadapi Kenyataan Politik

16 Desember 2017   21:56 Diperbarui: 16 Desember 2017   23:20 2889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PSI Grace Natalie (kanan) didampingi Sekjen PSI Raja Juliantoni (tengah) menyerahkan berkas verifikasi kepada Ketua Umum KPU Arief Budiman (kiri) di gedung KPU, Jakarta, Selasa (10/10). PSI menyerahkan sebanyak 150 boks kontainer berisi persyaratan untuk pendaftaran sebagai partai politik peserta pemilu. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/kye/17

Kedua, PSI perlu membuat kegiatan yang memaksa 30 ribu anggotanya bergerak. Bukan hanya di media sosial. tetapi bergerak di dunia nyata. Masuk kampung keluar kampung. Nyemplung ke sawah atau ngumpul di perkebunan warga. Sehingga, Pemuda yang dimaksudkan sebagai tulang punggung organisasi benar-benar terasa bagi masyarakat.

Ketiga, PSI penting untuk menjaga 'pemuda' dalam balutan modernisasi yang nusantara. Maksudnya, agenda pemudanya juga tidak harus memaksakan kesan millenial. Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam balutan bernusantara ini. Salah satunya terkait menjaga dan mengajarkan etika politik.

Keempat, PSI bisa mempertimbangkan kampanye yang pro dengan budaya lokal. Tidak semua daerah bisa ditaklukkan dengan cara-cara medsos. Atau menggunakan artis sebagai peraup suara. Ingatlah, di kampung-kampung, faktor "pengalaman" juga berpengaruh. Strategi di kabupaten yang jauh dari efek media sosial patut dikaji lebih mendalam.

Terakhir, selamat mencoba pemilu. Kali-kali saja lulus dan mengirimkan wakil di senayan. ingat, pertarungan yang sebenarnya adalah saat kampanye dan setelah selesai pemilu.

Andrian Habibi, Pegiat Ham dan Demokrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun