Apa itu Stunting?
Stunting dapat dikenali dengan gejala-gejala seperti, anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya, berat badan rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang tertunda. Stunting terjadi disebabkan oleh bebrapa faktor seperti:
- Kekurangan gizi. Kekurangan gizi tidak hanya terjadi sejak bayi, namun juga kecukupan nutrisi sejak janin dalam kandungan. Pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupannya. Masalah pemenuhan gizi ini bukan hanya bagi sang bayi saja, namun juga bagi ibu yang mengandung. Sehingga ketercukupan gizi sang ibu mempengaruhi kecukupan gizi janin.
- Kurangnya pendidikan dan pola asuh
- Sang ibu yang masih sangat muda, ataupun pola hidup yang tidak sehat tentu ujung-ujungnnya mempengaruhi kepada ke hidupan bayi dalam kandungannya dan tumbuh kembang bayi kelak.
- Perubahan hormon
- Sering menderita infeksi di awal kehidupan
Dampak stunting
Ketika tumbuh dewasa, anak stunting rentan mengalami kegemukan sehingga berpotensi mengalami penyakit jantung, diabetes serta penyakit tidak menular lainnya.
Misalnya bayi yang lahir pada beberapa tahun belakangan ini, jika tidak mendapatkan asupan gizi yang baik, tidak menerima asi eksklusif dan dibesarkan dengan pola hidup yang tidak sehat, tentu generasi tersebut berpotensi mengalami stunting. Jika generasi kita mengalami stunting, untuk 20 atau 30 tahun yang akan datang dapat menurunkan produktifitas.Â
Stunting diprediksi dapat menurunkan produk domestik bruto negara sebesar 3%. Akibat stunting, negara Indonesia mengalami kerugian sekitar tiga ratus triliun rupiah per tahun. Tentunya hal tersebut menghambat pertumbuhan ekonomi dan bisa meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.
Mencegah stunting
Stunting perlu dicegah sejak dini. Pemenuhan kebutuhan gizi sejak kehamilan dan 1000 hari pertama kehidupan. Dimulai dari janin sampai anak berusia dua tahun. Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi sehingga mencukupi kebutuhan energinya, protein, vitamin dan mineral sehingga bayi dan ibu sehat.Â