Mohon tunggu...
andriana rumintang
andriana rumintang Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai rangkaian kata yang menari dalam kisah dan bertutur dalam cerita. Penikmat alunan musik dan pecinta karya rajutan

never stop learning

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Journey to the "Good Friday"

28 Maret 2018   14:29 Diperbarui: 28 Maret 2018   14:36 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.santapanrohani.org

Ketika Dia dikhianati demi uang, yang menghantarkan sang pengkhianat pada kehampaan dan kedurhakaan..

Ketika Dia dihadapakan di pengadilan, hakim pun tak menemukan kesalahanNYA. Tak bernoda setitik pun sebagai rupa manusia.

Ketika sang murid yang 'akunya' paling setia, ikut gentar dan kelu, bahkan menyangkalNYA

Ketika itu pun, Dia berkuasa untuk merubahNYA,, tapi tak dilakukanNYA..Karena kasihNYA

Ketika cambukan mengelupas dan mencabik tiap lapis daging dan kulitNYA

Bahkan ketika paku itu ditancapkan..

Ketika orang berteriak dan mengolok-olok dengan mahkota duri di kepalanYA

Ketika itu pun, DIA berkuasa. Berkuasa untuk membebaskan dirinYA, tapi tidak dilakukanNYA. 

Ketika peluh dan darah bersatu di kulitnya, menetes ungkapkan kesakitan

Ketika kekeringan dan dahaga melandaNYA. Bahkan ketika DIa berdoa untuk "sang pendosa" di samping tiang hukumanNYA,

Ketika itu pun, DIA tetap berkuasa untuk mendoakan semua pendosa

Ketika orang membuang undi akan jubahNYA

Ketika sang pendosa mencemooh dan olok-olok akan DIA

Ketika itu pun, Dia berkuasa mengampuni sang 'pendosa"

Ketika sebagian orang menangis dan meratapiNYA, ketika itu pun DIA berkuasa menghibur sang peratap

DIa berkuasa melakukan apapun. Namun dalam kuasaNYA, DIA relakan  dirinYA demi kasihNYA.

Pada manusia yang berdosa dan bodoh, yang mendapatkan pengorbanan yang besar olehNYA.

Pengorbanan yang membawa kepada pengampunan bagi umat yang layak binasa.

Bekasi, 28 maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun