Untuk mengenal seseorang, kita dapat melihat dari bagaimana pergaulannya, siapa temannya dan juga apa  bacaannya. Karena melalui pergaulan, pertemanan dan bacaan orang tersebut, dapat mengnenal ciri, kesukaan bahkan hobi seseorang.
Salah satu jenis bacaan yang tak lekang oleh waktu dan  diminati pembaca adalah novel. Baik novel yang bergenre roman, petualangan, misteri, horor dll. Kita bisa mendapatkan novel secara mudah,  di toko-toko buku tradisional maupun modern, dan juga di toko-toko online.Â
Menyoroti gampangnya mendapatkan novel bacaan, secara pribadi terkadang saya khawatir. Ketika bacaan-bacaan novel dewasa dibaca oleh anak-anak dan remaja/anak baru gede.  Karena ketika si abege memiliki uang dan belanja ke toko buku, dia bisa mendapatkan buku apa saja tanpa ada sortiran/saringan dari pihak toko. Aplagi jika orangtua tidak memantau bacaan anak-anaknya
Saya menjumpai anak-anak yang berusia 12-16 tahun membaca buku yang banyak sekali 'ranjau' nya bagi mereka.  Saya sebut "ranjau" dimana mereka membaca hal-hal yang belum sesuai usia mereka. Novel yang menarik bagi remaja dan anak kebanyakan novel bergenre roman. Wajar saja menurut saya di usia tsb,  mereka penasaran dan suka novel-novel kisah romantisme, awal mengenal kisah asmara dan lawan jenis. Namun celakanya, novel bacaan mereka bukan hanya berkisah tentang suka, naksir, percintaan, nge date namun menggambarkan keadaan dimana dalam hubungan pacaran adalah wajar sentuhan bahkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan suami istri. Kehidupan hedonisme, konsumerisme dan seks bebas banyak sekali menjadi latar cerita novel.
Kebayang gak jika setiap minggu seorang remaja berusia 13 tahun, membaca novel yang selalu bertema kisah cinta, hedonisme dan konsumerisme. Ketika dia membaca hal tersebut setiap bulan, tahun, mungkin ketika si remaja berusia 14 tahun dia akan menganggap apa yang dibacanya adalah sesuatu yang wajar. Â Adalah wajar seks dalam masa pacaran, wajar hidup konsumtif, harga diri diukur dengan kecantikan ataupun banyaknya pacar dll. Apalagi jika tidak dalam pengawasan orangtua dan guru, maka bisa saja apa yang dibaca si anak ditiru atau dilakukannya.
Kasus lain, ketika seorang teman yang berprofesi sebagai guru, bercerita bahwa ada anak didiknya yang hobi sekali membaca tentang science fiction. Ternyata  bacaan tersebut berpengaruh terhadap pandangannnya tentang penciptaan. Bahwa manusia adalah hasil evolusi dari monyet dan di dunia yang lain, ada orang yang benar-benar sama persis dengan kita. Ketika itu menjadi bahan bacaan saja atau sekedar hiburan mungkin oke-oke saja, namun jika bacaan kita mengubah pandangan, paham, pola pikir, tentu sangat menyedihkan. Apalagi jika paham dan pola pikir yang terbentuk menghasilkan output yang negatif.
Saya menyoroti bacaan untuk anak abege karena pada usia mereka, usia dimana mereka ingin tahu akan banyak hal, mencari jati diri dan identitas. Dan juga di usia mereka sudah pada taraf mandiri, tidak bisa dipaksakan oleh orangtua untuk membaca atau membeli buku tertentu. Di usia remaja, mereka perlu mendapat banyak informasi yang menambah pengetahuan, membangkitkan semangat dan  juga tidak meninggalkan unsur hiburan dari bacaan tersebut. Dimana dalam proses pertumbuhan remaja, masih sangat gampang terpengaruh. Dari bacaan dapat mempengaruhi polapikir dan tentunya dapat mempengaruhi sikap, karakter, tingkah laku.
Berikut, saya  merekomendasikan novel Indonesia yang menurut saya cocok dibaca oleh remaja hingga dewasa dan tidak kehilangan jati dirinya sebagai novel yang menghibur. Melalui beberapa novel ini, pembaca bisa belajar persahabatan, arti keluarga, percintaan,  kebenaran ramalan, bahkan informasi tentang black market dan pencucian uang.
1. Jingga-Agnes Jessica
Novel  ini bergenre roman, kisah hidup seorang gadis keturunan tionghoa yang bernama Tan Hsia Pink. Dimana sejak lahir dia telah diramalkan akan bernasib buruk. Kemalangan akan menimpanya dan dia bukan anak yang akan mendatangkan rezeki bagi orangtuanya. Seiring pertumbuhannya, ketika hal-hal sulit terjadi dan kemalangan menimpa hidupnya, dia mempertanyakan tentang kenapa Tuhan menjadikannya dengan segala kesialan. Dalam perjalanannya dia mengenal Tuhan melalui relasi pribadi nya dengan Tuhan. Dibumbui dengan kisah percintaan yang manis dan memikat. Melalui novel ini, Agnes Jessica tidak hanya ingin menggambarkan kehidupan percintaan seorang gadis saja namun juga ingin memaparkan bagaimana sudut pandang ramalan, shio, fengshui, dimana paham-paham tersebut masih melekat di masyarakat.Â
2. SerialAnak-anak Mamak (Eliana, Amelia, Pukat, Burlian) Tere Liye
Kisah empat orang kakak beradik dengan latar belakang desa /perkampungan di area Sumatera. Dimana setiap tokoh memilki kisah hidup yang unik dan saling bertautan. Dengan membaca buku ini, pembaca seolah-olah ikut mengalami kejadian-kejadian yang dialami si tokoh. Saya sebagai pembaca bahkan ikut merasakan suasan hutan, kampung, gemerick air, bahkan ikut merasakan lelah ketika harus mencari kayu di hutan. Tere LIye mendeskripsikan suasananya dengan sangat baik, membuat pembaca ikut dalm kehidupan kakak beradik tersebut. DI novel tersebut, Tere Liye membagikan kehangatan keluarga, kesederhanaan hidup, dan juga memotivasi kita untuk bermimpi dan memperjuangkan cita-cita.
3. Pulang --Tere LIye
Kisah dimulai dari perburuan  babi hutan di area Sumatera. Kembali Tere Liye menggambarkan dengan jelas dan lugas bagaimana kisah seorang anak manusia yang dijuluki si 'babi hutan' hidup dalam kekerasan, kemewahan dan perebutan kekuasaan. Dalam dunia mafia, si "babi hutan" mengelola dana yang didapat dari bisnis dunia hitam menjadi bisnis legal. Praktek pencucian uang. Dengan latar belakang kehidupan mafia yang penuh pembrontakan, perebutan kekuasaan, si babi hutan menemukan juga artinya kesetiaan dan panggilan untuk pulang.
4. Ibuk- Iwan Setyawan
-
dokpri
Tinah seorang wanita jawa yang sederhana mengalami transformasi menjadi seorang ibu dengan lima orang anak. Pergumulan hidup, masalah keuangan, biaya pendidikan anak-anak segelintir pergumulannya sebagai seorang ibu dalam membesarkan anaknya. Sehingga akhirnya si anak sukses dalma pendidikan dan pekerjaannya. Kisah ini bermula dari kota Batu hingga New York.
5. Sirkus Pohon-Andrea Hirata
Ciri khas Andrea Hirata masih terpampang jelas di novel ini. Pemaparan dengan kalimat-kalimat puitis bak pujangga. Masih latar belakang masyarakat melayu, cara pembahasan yang sederhana namun unik dan tetap memilki selera humor. Pembaca dikenalkan dengan salah satu hiburan rakyat yaitu sirkus. Pergumulan pengurus sirkus untuk tetap eksis dan berjaya hingga kisah cinta nan apik dari tokoh anggota sirkus
Rekomendasi di atas 5 novel  Indonesia yang menurut saya asyik dan cocok dibaca remaja alias tidak ada ranjau yang berbahaya. Mari tetap membaca dan membangun generasi dengan bacaan yang membangun.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H