1. Stres dan Kecemasan: Tekanan untuk selalu tampil sempurna dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Gen Z mungkin merasa cemas tentang bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain dan khawatir bahwa mereka tidak akan memenuhi ekspektasi.
2. Depresi: Kegagalan untuk mencapai standar yang tidak realistis dapat menyebabkan perasaan putus asa dan depresi. Gen Z mungkin merasa bahwa mereka tidak pernah cukup baik, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha.
3. Burnout: Tekanan yang terus-menerus untuk berprestasi dapat menyebabkan burnout, yaitu kondisi kelelahan fisik dan mental yang ekstrem. Burnout dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
4. Isolasi Sosial: Meskipun mereka mungkin tampak memiliki kehidupan sosial yang aktif di media sosial, Gen Z dengan Duck Syndrome sering merasa kesepian dan terisolasi. Mereka mungkin merasa bahwa tidak ada yang benar-benar memahami kesulitan mereka.
 Mengatasi Duck Syndrome
Untuk mengatasi Duck Syndrome, penting bagi Gen Z untuk mengembangkan strategi yang sehat dalam menghadapi tekanan dan menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Peningkatan Kesadaran: Menyadari bahwa Duck Syndrome adalah masalah nyata adalah langkah pertama yang penting. Gen Z perlu memahami bahwa tidak ada yang sempurna dan bahwa semua orang memiliki tantangan dan kesulitan mereka sendiri.
2. Mengurangi Penggunaan Media Sosial: Mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dan menghindari perbandingan sosial dapat membantu mengurangi tekanan untuk tampil sempurna. Fokus pada hubungan nyata dan aktivitas di dunia nyata dapat memberikan rasa keseimbangan yang lebih baik.
3. Mencari Dukungan: Penting untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Berbicara tentang perasaan dan kesulitan yang dialami dapat membantu mengurangi beban emosional.
4. Mengembangkan Keterampilan Koping: Mengembangkan keterampilan koping yang sehat, seperti meditasi, olahraga, dan hobi, dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan. Aktivitas-aktivitas ini dapat memberikan waktu untuk bersantai dan melepaskan tekanan.
5. Menetapkan Batasan yang Realistis: Mengatur batasan yang realistis untuk diri sendiri dan tidak terlalu keras pada diri sendiri adalah langkah penting. Menghargai pencapaian kecil dan mengakui bahwa tidak selalu harus sempurna dapat membantu mengurangi tekanan.