Mohon tunggu...
Andri Amin Tawakal
Andri Amin Tawakal Mohon Tunggu... Freelancer - Masyarakat yang cinta NKRI

Manusia yang berfikir!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menteri Baru, Program Baru?

24 Desember 2020   15:43 Diperbarui: 24 Desember 2020   15:45 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada penghujung akhir tahun 2020 ini, bapak Presiden Jokowi Widodo telah mengumumkan beberapa menteri baru, hal ini membuat angin segar di Pemerintahan untuk melengkapi Kabinet Indonesia Maju yang sebelumnya sempat kosong dikarenakan tersandung tindak pidana korupsi, yang mana dua diantaranya dilakukan oleh mantan Menteri Kelautan dan Menteri Sosial.

Kini muncul enam nama yang di umumkan pada hari selasa dari gedung Istana Negara Republik Indonesia. Dan telah sah dilantik berdasarkan Keputusan Presiden 133/P/Tahun 2020 Tentang Pengisian dan Pergantian Beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Beberapa nama tersebut yakni Pertama, Tri Risma Harini atau lebih dikenal dengan sebutan ibu risma. Walikota kota Surabaya ini memang beberapa pekan kemarin menjadi perbincangan dikarenakan namanya kerap disebut-sebut akan menggantikan Juliari Batubara mantan menteri sosial yang terjerat kasus tindak pidana korupsi Bansos dan saat ini menjadi kenyataan.

Kedua, bukanlah wajah baru, melaikan wajah lama yang kembali bekerja, Muhammad Lutfi yang dulunya sempat menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kini dipanggil kembali untuk bekerja pada Kabinet Indonesia Maju di sisa jabatan periode 2019-2020.

Ketiga, kita tahu di tahun 2019 kemarin Sandiaga Salahuddin uno menjadi lawan politik Jokiwi-Ma’ruf. Mantan wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus mantan calon Wakil Presiden ini akhirnya mengikuti jejak Prabowo Subianto untuk berkiprah dan menjadi bagian pemerintahan yang dipilih untuk mengurusi Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif.

Keempat, siapa sangka nama yang kerap dibicarakan oleh masyarakat untuk menjabat kembali dikursi kementerian Kelautan dan Perikanan adalah Susi Pujiastuti yang pernah menjabat periode sebelumnya, tidak dipanggil untuk dipilih Presiden Jokowi Widodo, melainkan nama Sakti Wahyu Trenggono seorang pengusaha sekaligus politikus Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi menteri Kelautan dan Perikanan mengantikan Edhy Prabowo yang tersandung kasus korupsi benih Lobster.

Kelima, Yaqut Cholil Qoumas atau lebih akrab dipanggil Gus Yaqut, selain menjabat ketua Gerakan Pemuda Ansor pusat, juga sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dipanggil menjadi bagian Kabinet Indonesia Maju dan menggantikan Fachrul Razi dari jabatan Kementerian Agama. Hal ini menjadikan kembalinya Kementerian Agama dipimpin dari Nahdlatul Ulama.

Keenam, semenjak Indonesia dilanda pandemik banyak beredar kabar hoaks menteri Kesehatan Trawan mundur dari jabatannya, yang dinilai tidak bisa menanggulangi permasalahan Covid-19. Kini Presiden Jokowi Widodo melalui menteri yang baru memilih Budi Gunadi Sadikin, diharapkan dapat mengurangi dan menjawab setiap permasalahan Covid-19 yang sedang berjalan.

Mengembalikan Kepercayaan Rakyat

Para menteri yang ditunjuk oleh bapak Jokowi tidak hanya sekedar untuk mengisi kursi jabatan menteri yang kosong. Melainkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi. Boleh dikatakan para menteri yang baru ditunjuk oleh Presiden harus lebih baik ketimbang menteri sebelumnya, agar dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Kementerin sosial tidak hanya mengurusi dana bantuan saja melainkan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, tepat pada 19 Agustus 1945 dibentuknya Departemen Sosial untuk melakukan pelayanan kesejahteraan bagi masyarakat yang mana departemen ini tentunya harus lebih sosialis daripada yang lain. Sampai pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, departemen sosial dibubarkan karna tidak membuahkan hasil di mata Gus Dur.

Amanat yang baru saja diemban oleh ibu Risma sangatlah berat, disamping melakukan pekerjaannya juga harus mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Kementerian Sosial. Pasalnya masyarakat kedepannya akan terus curiga ketika mendapatkan dana bantuan sosial dari pemerintah, yang saat ini masih dalam proses penyelesaian di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain itu memasukan Sadiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melengkapi masing-masing pendukung yang dahulunya terpecah karna kontestasi dari Pemilihan Presiden 2019 yang mana pendukung dari masing-masing kubu kerap dijuluki cebong dan kampret, kini para pemimpinya telah bekerja sama dalam membangun Indonesia di Kabinet Indonesia Maju yang sebelumnya telah ada Prabowo Subianto didalam kabinet tersebut.

Banyak program yang pernah diusung oleh pasangan Prabowo-Sandi di tahun 2018 terpendam, akankah dijabatan barunya sebagai menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan dijadikan program unggulan ataukah mengikuti dan melanjutkan program yang lama yang sedang berjalan. Tentunya masyarakat menanti kreatifitas dari Sadiaga Uno.

Disisi lain Kementerian Agama sudah tidak lagi dipimpin oleh Fachrul Razi. Apakah dalam satu tahun periodenya menjabat tidak memberikan hasil memuaskan sehingga digantikan?,kita akan menunggu gebrakan baru yang akan dimulai oleh Gus Yaqut pada masa awal jabatannya di Kementerian Agama, apakah tetap melanjutkan sesuatu yang menjadi polemik dikemenag seperti Radikalisme Good Looking dan Penceramah Bersertifikat.

Kolaborasi Enam Menteri Baru
Indonesia adalah negara maritim yang memiliki lautan sangat luas dan pastinya kekayaan pun melimpah. Pada masa Pandemik seperti ini masyarakat memerlukan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar dapat bertarung dengan covid-19. Sangat membanggakan jika kebijakan awal yang diambil oleh menteri Kelautan dan Perikanan yang baru dalam mensejahterakan para nelayan dengan memborong ikan yang ada di pesisir.

Setelah ikan-ikan berada dipengelolaan Kemnterian Kelautan dan Perikanan, dilakukan pembagian kepada masyarakat Indonesia dengan dibantu Kementerian Sosial pada pembagiannya. Tentu, agar bertahan lama untuk dikonsumsi masyarakat perlunya bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk membuat pengawet yang sehat agar bisa disalurkan dan dikonsumsi dengan aman.

Melalui Kementerian Perdagangan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat membantu para nelayan untuk mensejahtrakan serta mengolah pesisir pantai menjadi sesuatu yang dapat menjadi destinasi wisata luar negri untuk datang ke Indonesia. Dan terakhir Kementerian Agama memberikan ketentuan dan label Halal dengan bekerjasama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar disesuaikan dengan konsumsi masyarakat Indonesia.

Tentu hal yang diatas hanyalah imajinasi semata, namun jika dapat terlaksana bisa dibayangkan masyarakat Indonesia akan bergizi dan kuat dalam menghadapi Covid-19, tidak hanya itu, hayalan yang terilustrasikan diatas juga dapat mengurangi Kriminalitas yang didasari oleh kelaparan. Untuk itu, masyarakat akan melihat apa dan bagaimana program serta sejauh mana menteri baru pilihan Presiden Jokowi Widodo dalam melaksanakan amat yang mereka emban saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun