Mohon tunggu...
Andri Hadiansyah
Andri Hadiansyah Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Konsultan, Dosen Psikologi Universitas Al-Azhar Indonesia

Tertarik dalam pengembangan sumber daya manusia yang bermakna dan bermanfaat untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Mahasiswa Psikologi Universitas Al-Azhar Indonesia: Journaling to Know Your Emotion as a Way to Overcome Anxiety

13 Juli 2024   11:53 Diperbarui: 13 Juli 2024   12:06 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 13 Juli 2024, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Al-Azhar Indonesia melaksanakan kegiatan pelatihan psikologi dengan tema "Ease the Strain by Writing the Pain: Journaling to Know Your Emotion as a Way to Overcome Anxiety". Acara ini berlangsung di ruang kaca lobi gedung exstension Universitas Al-Azhar Indonesia dan dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dari beberapa universitas serta peserta umum yang memiliki minat dalam bidang psikologi dan pengelolaan emosi dan kecemasan.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kecemasan dan emosi, serta memperkenalkan teknik journaling sebagai metode untuk mengatasi kecemasan dan mengenal emosi dalam diri. Dua orang mahasiswa yang berperan sebagai pembicara utama dalam acara ini adalah Annisa Aulia dan Novi Ramadhani.

Sesi Pertama: Kecemasan oleh Annisa Aulia

sumber gambar pribadi
sumber gambar pribadi
Annisa Aulia memulai sesi pertama dengan pemaparan mengenai kecemasan. Dalam presentasinya, Annisa menjelaskan bahwa kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap stres dan dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, serta perilaku seseorang. Ia menyoroti beberapa tanda-tanda kecemasan seperti detak jantung yang cepat, rasa takut yang berlebihan, dan kesulitan dalam berkonsentrasi serta berbagi pengalaman tentang cerita pribadinya dalam perkuliahan terkait kecemasan.

Annisa menjabarkan beberapa jenis-jenis gangguan kecemasan, yaitu :

1. Gangguan Panik (Panic Disorder)

Reaksi kecemasan yang intens yang kemunculannya bersama dengan simtom fisik. Gangguan ini datang secara tidak terduga dan berulang

2. Gangguan Kecemasan Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder/GAD)

kecemasan dan kekhawatiran berlebih yang tidak terbatas pada objek, situasi atau aktivitas tertentu. Bagi orang dengan gangguan kecemasan menyeluruh, kecemasan menjadi berlebih, sulit dikendalikan dan disertai oleh simtom fisik

3. Gangguan Fobia

Ketakutan akan sebuah objek atau situasi yang tidak sepadan dengan ancaman yang dimilikinya. Fobia biasanya melibatkan rasa takut akan peristiwa kehidupan yang biasa saja.

4. Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD - Obsessive Compulsive Disorder)

Obsesi berulang (pikiran buruk yang berulang dan atau kompulsi, pikiran berulang yang terpaksa dilakukan oleh seseorang)

Kemudian Annisa memberikan tips sederhana dalam mengatasi kecemasan dengan pendekatan yang sederhana dapat dilakukan dalam keseharian. Salah satu cara efektif adalah melalui teknik pernapasan, di mana peserta diajak menarik napas panjang melalui hidung, menahannya sejenak, dan kemudian menghembuskannya perlahan melalui mulut. Teknik ini membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi ketegangan. Selain itu, mempraktikkan teknis pernafasan bisa sangat membantu. Cobalah fokus pada saat ini dan perhatikan detail-detail di sekitar Anda, seperti suara, bau, dan sensasi tubuh.  Latihan pernafasan selama beberapa menit setiap hari juga dapat membantu mengurangi gejala kecemasan. Penting juga untuk menjaga rutinitas olahraga teratur, seperti berjalan, berlari, atau bersepeda, karena aktivitas fisik dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi hormon stres.

Setelah memberikan penjelasan kecemasan  di akhir sesi Annisa melakukan teknik pernafasan yang dilakukan peserta, seluruh peserta mengikuti dengan fokus dan merasakan sebuah ketenangan dalam diri diiringi dengan musik yang membawa suasana hati.

Sesi Kedua: Emosi dan Journaling oleh Novi Ramadhani

sumber gambar pribadi
sumber gambar pribadi

Sesi kedua diisi oleh Novi Ramadhani yang membahas tentang emosi dan teknik journaling. Novi juga menguraikan berbagai jenis emosi yang sering dialami manusia, mulai dari emosi positif seperti kebahagiaan dan cinta, hingga emosi negatif seperti kesedihan dan kemarahan. Ia menekankan pentingnya mengenali dan memahami emosi yang dirasakan, karena hal ini merupakan langkah awal dalam mengelola kecemasan dan menjaga stabilitas emosi.

Novi memberikan tips praktis bagaimana cara mengendalikan emosi negatif dari Henry Manampiring yang dinamakan dengan STAR, yaitu :

1. Stop (Berhenti)

Ketika Anda merasa emosi negatif mulai muncul, langkah pertama adalah berhenti sejenak. Berhenti dari apa pun yang sedang Anda lakukan untuk memberikan diri Anda waktu dan ruang untuk mengatasi emosi tersebut.

2. Think (Pikirkan)

Setelah berhenti, langkah berikutnya adalah memikirkan situasi dengan lebih jernih. Ini melibatkan mengidentifikasi emosi yang Anda rasakan dan memikirkan penyebabnya.

3. Assess (Nilai)

Langkah ketiga adalah menilai situasi dan emosi Anda. Ini melibatkan mengevaluasi apakah reaksi emosional Anda proporsional dengan situasi dan memikirkan cara-cara yang lebih baik untuk merespons.

4. Respond (Respon)

Langkah terakhir adalah merespons dengan cara yang lebih bijaksana dan terkendali. Setelah Anda berhenti, berpikir, dan menilai situasi, Anda akan lebih siap untuk memberikan respons yang lebih tepat dan efektif.

Novi juga menjelaskan bahwa journaling adalah proses menulis secara rutin tentang pengalaman, perasaan, dan pikiran seseorang. Ia menguraikan manfaat journaling, antara lain membantu mengidentifikasi pola pikir negatif, meningkatkan kesadaran diri, dan memberikan ruang untuk mengekspresikan emosi.

Novi juga memberikan beberapa tips praktis dalam melakukan journaling, seperti:

  • Menulis dengan jujur dan terbuka tanpa takut dihakimi.
  • Membuat jadwal rutin untuk menulis, misalnya setiap pagi atau sebelum tidur.
  • Menggunakan pertanyaan pemicu untuk memulai tulisan, seperti "Apa yang membuat saya cemas hari ini?" atau "Bagaimana perasaan saya saat ini?".

Para peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan journaling selama beberapa menit. Mereka diajak untuk menuliskan perasaan dan pikiran mereka tentang kecemasan yang mungkin mereka alami. Setelah itu, Novi memfasilitasi sesi diskusi di mana peserta dapat berbagi pengalaman mereka dalam melakukan journaling.

 

sumber gambar pribadi
sumber gambar pribadi

Cerita Peserta 

Pelatihan ini mendapat respon positif dari para peserta yang hadir. Berikut beberapa tanggapan dari peserta yang hadir :

Marwah, mahasiswa UIN Jakarta  : "Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya sering merasa cemas dalam mengerjakan tugas bahkan lari dari kondisi, dan sekarang saya punya alat baru untuk mengelola kecemasan tersebut. Teknik journaling yang diajarkan sangat praktis dan dapat diterapkan dalam meluapkan apa yang saya rasakan, serta ekspresi buat diri saya."

Rosyid, mahasiswa psikologi UAI: "Saya senang bisa belajar sesuatu yang baru dari bidang psikologi sesuai dengan prodi yang saya ambil. Journaling ternyata bisa menjadi cara yang efektif untuk mengenal diri sendiri dan mengatasi kecemasan. Saya berharap ada lebih banyak pelatihan seperti ini lagi."

 sumber gambar pribadi
 sumber gambar pribadi

Kegiatan pelatihan ini setiap sesi ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Para peserta sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka. Banyak dari mereka menyatakan bahwa teknik journaling yang dipelajari sangat membantu dalam mengelola kecemasan dan memahami emosi mereka dengan lebih baik.

Dalam penutupannya, Annisa dan Novi mengingatkan pentingnya konsistensi dalam melakukan journaling dan tetap menjaga keseimbangan emosi dalam menghadapi situasi yang menimbulkan kecemasan. Mereka juga mengajak peserta untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan tentang teknik-teknik psikologi lainnya yang dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta dan diharapkan dapat diadakan kembali dengan tema-tema yang berbeda untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa serta masyarakat umum dalam bidang psikologi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semoga ilmu yang didapatkan dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun