Mohon tunggu...
Andri Gunawan
Andri Gunawan Mohon Tunggu... Tentara - Mahasiswa UNHAN

Mahasiswa UNHAN jurusan Ketahanan Energi Angkatan 10

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Analisa Perkembangan Energi di Indonesia

6 Juni 2022   09:00 Diperbarui: 7 Juni 2022   19:16 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konsumsi energi di sektor industri (tidak termasuk biomassa) mencapai 40,3 juta TOE pada tahun 2020, dengan konsumsi energi terbesar adalah batubara  mencapai 39,4%, gas 33,5% dan listrik  18,8%. 

Sebagian besar sumber energi utama pada kegiatan perindustrian berasal dari gas bumi dan batubara hingga tahun 2050.  Gas bumi sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada industri logam, pupuk serta keramik. 

Ketiga sektor industri tersebut memerlukan sekitar 83% gas bumi dari keseluruhan kebutuhan yang dipergunakan pada sektor industri. Batubara sebagian besar digunakan pada industri semen sekitar 90% batubara dari keseluruhan kebutuhan batubara untuk industri. Proses industri merupakan penyumbang polusi terbesar kedua dengan polutan SO2 (61,96%), Nox (11,49%), PM 10(33,9%) dan PMs2.5 (26,81%). 

Dengan adanya perjanjian Paris Agreement yang bertujuan untuk menekan kenaikan suhu global, maka pemerintah Indonesia mengelurkan target pengurangan emisi sebesar 29% dengan menggunakan usaha sendiri dan 41 % apabila mendapat bantuan dari internasional pada tahun 2030. 

Pemerintah Indonesia lewat Menteri Lingkungan Hidup Mengungkapkan bahwa Indonesia berencana mengurangi pemanfaatan batubara hingga 60 % tahun 2050

Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pemerintah telah menetapkan batasan terhadap produksi batubara pada level 400 juta ton/tahun, namun pada kondisi yang sebenarnya produksi Indonesia terus mengalami peningkatan terutama untuk memenuhi permintaan dalam negri yang sebagian besar dipergunakan untuk sektor pembangkit listrik dan sektor industri serta permintaan luar negri . Indonesia sendiri juga masih bergantung terhadap hasil expor batubara untuk meningkatkan devisa negara . Produksi batubara mengalami peningkatan yang cukup pesat pada tahun 2018 yaitu 557 juta ton. 

Dari Total produksi batubara konsumsi batubara dalam negri mencapai 115 juta ton dan ekspor batubara mencapai 357 juta ton yang sebagian besar dipergunakan untuk memenuhi permintaan China dan India. 

Cadangan batubara Indonesia adalah mencapai 38,84 miliar ton, dengan rata-rata produksi tahunan 600 juta ton jika tidak ditemukan cadangan batu bara baru, maka diperkirakan batubara Indonesia mampu sampai 65 tahun kedepan.  

Sebanyak 46 negara di dunia telah berkomitmen untuk mengurangi penggunaan batubara terutama untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), namun masih banyak negara yang tidak benar-benar menjalankan kesepakat yang telah dibuat seperti China, Autralia, India dan Amerika, dimana masih banyak PLTU dinegara tersebut yang masih digunakan. 

Masih banyak negara-negara di dunia yang belum siap untuk menghentikan pemanfaatan energi fosil sebagai sumber energi utama. Hal tersebut disebabkan mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk dapat melakukan transisi energi.  Di Indonesia sendiri membutuhkan sekitar US$ 5 miliar atau setara dengan Rp71,5 triliun dalam melakukan transisi energi.  

Ditambah lagi permasalahan kenaikan harga minyak mentah dunia yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, hal ini tentu saja akan mempengaruhi APBN yang telah direncanakan sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun