Selanjutnya, ada sejumlah besar lagi golongan yang masyarakat bangsa ini yang lebih kental dalam sisi keimanannya. Masyarakat ini juga bukan golongan terbelakang. Mereka memiliki kehidupan ukhrowi yang matang dan insya Allah berada dalam keridhoan-Nya. Sehingga kehendak dan upaya manusiawi bisa disempurnakan dengan ruhiyah kehambaan yang benar dengan pencipta semesta ini.
Maka, perpaduan kedua karakter inilah yang ditegaskan dalam QS. Al-Ashr yang terbebas dari kerugian akibat berjalannya waktu. Jadi daripada sibuk mencari siapa yang lebih benar sampai harus mengorbankan kebeningan hati, dst. mendingan kita melengkapi kepemimpinan bangsa ini dengan perpaduan antara 'amal sholeh yang efisien dan keimanan yang efektif.
Saya pikir, perpaduan kepemimpinan yang memadukan kedua sisi itu bisa membuat tenang masyarakat berbangsa di negeri ini sehingga perbaikan yang efisien dan efektif bisa berjalan dengan konstruktif. Dikotomi islami dan sekuler (atau lainnya) saya pikir bangsa ini sudah tidak memerlukannya lagi. Karena semua kebaikan pasti mendapat tempat di bumi ini.
Jangan hanya karena berbeda keyakinan kemudian membuat praktek berbangsa menjadi terganggu. Tidak perlu menjadi berlebihan ketika keyakinan agama itu berbeda. Toh kita bisa hidup dalam lingkungan kemanusiaan. Dan saya yakin, memang Tuhan telah sempurnakan nilai-nilai yang dikandung oleh islam untuk hidup dalam ruang kemanusiaan itu.
Jadi kalau Ahok punya kapabilitas dalam bekerja yang efisien, bisa saja dia menjadi Presiden RI setuju? Termasuk juga tokoh-tokoh lain yang punya kapabilitas dalam sisi kerja yang efisien. Asal sisi keimanan bangsa ini ada yang menjaminnya, sehingga tidak timbul keresahan.
Bila kedua karakter tokoh yang sementara ini seperti berada dalam sisi ekstrim yang berbeda bisa duduk dalam kepemipinan bangsa ini, saya yakin Bhinneka Tunggal Ika bangsa ini menemukan keberkahannya dan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan menjadi guru peradaban dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H