Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelukan Hangat Seorang Ibu

14 Juni 2024   10:30 Diperbarui: 14 Juni 2024   10:31 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu menjadi sosok yang sangat penting bagi kita semua sebagai seorang anak. Setiap langkah akan selalu diiringi oleh doa ibu yang mustajabah. Bersama bapak, ibu senantiasa melahirkan dan membesarkan kita. 

Anak yang baik adalah yang berbakti pada orang tuanya, khususnya ibu. Puisi dibawah ini dapat kalian baca untuk mengetahui dan memahami perasaan ibu dalam merawat anak.

1. Cinta Ibu Sepanjang Masa
Di pelukannya kutemukan damai,
Hangat yang tak pernah pudar,
Cinta yang tak lekang oleh waktu,
Ibu, engkau laksana matahari pagi.

Kau ajarkan tentang kasih tak bersyarat,
Dengan sabar kau bimbing langkah kecilku,
Menyusuri jalan hidup yang penuh liku,
Cintamu adalah pelita di setiap langkahku.

Dalam doa malam yang sunyi,
Kusebut namamu dengan penuh syukur,
Ibu, engkau anugerah tiada tara,
Cinta yang abadi sepanjang masa.

2. Pelita Hati
Kala gelap menyelimuti hati,
Kehadiranmu adalah cahaya,
Ibu, engkau pelita hidup,
Memberi arah dalam setiap keraguan.

Setiap tetes keringat dan air mata,
Adalah saksi perjuanganmu,
Tak pernah kau mengeluh,
Hanya senyum yang kau hadirkan.

Dalam senyap malam yang hening,
Terdengar lirih doa-doamu,
Untuk anakmu yang kau cintai,
Ibu, engkau pelita hati yang tak pernah padam.

3. Simfoni Kasih Ibu
Ada simfoni dalam setiap langkahmu,
Nada-nada cinta yang kau alunkan,
Ibu, engkau maestro kehidupan,
Mengharmonikan dunia dengan kasihmu.

Dari tatapanmu, kutemukan ketenangan,
Dari senyummu, kutemukan kekuatan,
Engkau mengajarkan arti pengorbanan,
Dalam setiap detik yang kau berikan.

Ketika dunia terasa begitu berat,
Namamu selalu menjadi pelipur lara,
Ibu, engkau simfoni kasih yang abadi,
Melodi yang mengalun sepanjang hayat.

4. Ibu, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Dalam sepi pagi yang masih berembun,
Engkau bangun lebih awal dari matahari,
Dengan langkah tegap kau sambut hari,
Ibu, pahlawan tanpa tanda jasa.

Kau curahkan tenaga tanpa keluh kesah,
Mengurai lelah dalam senyuman tulus,
Bekerja keras demi masa depan anakmu,
Tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balas.

Di tanganmu yang kasar karena jerih payah,
Tersimpan kekuatan dan cinta yang agung,
Setiap detik yang kau persembahkan,
Adalah wujud kasih sayang yang tak terukur.

Saat malam menjemput dan dunia terlelap,
Engkau masih berjaga dalam doamu,
Memohon kebaikan bagi anakmu tercinta,
Ibu, tiada hentinya engkau berjuang.

Kerja kerasmu adalah pelita hidupku,
Menuntunku melewati gelapnya malam,
Ibu, engkau adalah inspirasiku,
Pahlawan sejati yang selalu ku banggakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun