Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan, Izinkan Aku Bertaubat dengan Benar

13 Juni 2024   14:55 Diperbarui: 13 Juni 2024   16:21 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayangan wanita muslimah ketika membaca Al Quran (sumber: ajaib.co.id)

"Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha dan berdoa. Mulailah dengan langkah kecil, Nak. Kembalilah kepada Allah, dan percayalah bahwa Dia akan membimbingmu."

Sejak malam itu, hidup Nisa mulai berubah. Ia meninggalkan pekerjaannya sebagai pekerja seks dan berusaha mencari pekerjaan yang halal. Awalnya tidak mudah. 

Nisa sering mengalami penolakan dan cemoohan. Namun, setiap kali ia merasa putus asa, ia selalu ingat kata-kata Ibu Rahma dan kasih sayang yang ia rasakan di masjid.

Ibu Rahma dan para jemaah masjid tidak pernah meninggalkannya. Mereka terus memberikan dukungan moral dan spiritual kepada Nisa. 

Perlahan-lahan, Nisa mulai belajar tentang Islam lebih dalam. Ia belajar shalat, membaca Al-Qur'an, dan mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di masjid.

Transformasi Nisa tidak hanya terlihat dari penampilan luarnya yang kini lebih tertutup dengan hijab, tetapi juga dari sikap dan perilakunya yang semakin sopan dan santun. 

Nisa menemukan kedamaian dalam menjalankan ajaran Islam dan merasakan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Beberapa tahun kemudian, Nisa telah menjadi bagian dari komunitas masjid dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. 

Nisa sering berbagi kisah hidupnya dengan wanita-wanita lain yang berada dalam kondisi yang pernah ia alami. 

Nisa menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk berubah dan kembali kepada jalan yang benar.

Suatu hari, Nisa bertemu kembali dengan ibu Rahma di masjid. Dengan mata berkaca-kaca, ia memeluk wanita tua itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun