Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jodoh, Kemana Pergimu?

12 Juni 2024   11:15 Diperbarui: 12 Juni 2024   14:14 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangan bergandengan (sumber: buku.kompas.com)

Di sebuah kota kecil yang tenang, hiduplah seorang wanita bernama Lia. Usianya sudah memasuki kepala tiga, tetapi ia masih belum menemukan jodoh. 

Lia adalah seorang pekerja keras dan mandiri. Ia memiliki sebuah toko kue kecil yang cukup terkenal di kalangan warga setempat. Setiap hari, ia bangun pagi untuk menyiapkan kue-kue yang lezat dan segar.

Lia memiliki sahabat baik bernama Rina, yang selalu setia mendampinginya. Mereka sudah berteman sejak SMA dan tak terpisahkan. 

Rina sering kali menyemangati Lia untuk tidak terlalu fokus pada pekerjaannya dan mulai membuka hati untuk cinta. Namun Lia selalu beralasan bahwa ia belum menemukan pria yang tepat.

Suatu hari ketika Lia sedang sibuk menata kue-kue di etalase tokonya, seorang pria asing masuk. Pria itu terlihat sedikit kebingungan, namun senyum ramahnya segera membuat Lia merasa nyaman. 

"Selamat pagi, saya baru pindah ke kota ini. Nama saya Budi," katanya sambil mengulurkan tangan.

Lia menyambut uluran tangan itu dengan hangat. "Selamat pagi, saya Lia. Apa yang bisa saya bantu?"

Budi tersenyum. "Saya ingin membeli kue untuk menyambut tetangga-tetangga baru saya. Ada rekomendasi?"

Lia dengan senang hati membantu Budi memilih beberapa jenis kue. Mereka pun mulai berbincang ringan. 

Ternyata Budi baru saja pindah dari Jakarta karena ditugaskan di cabang perusahaan barunya di kota kecil ini. Ia tampak antusias memulai hidup baru di tempat yang lebih tenang dan ramah.

Setelah memilih beberapa kue, Budi pamit dan meninggalkan toko dengan senyum lebar. Lia merasa ada sesuatu yang berbeda dalam pertemuan singkat itu. Mungkin itu hanya perasaannya saja, pikirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun