Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Punggung Anak Penjahit dan Masa Depannya

1 Juni 2024   09:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   09:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bayangan laki-laki (foto: pexels/Khrisna)

Fadli yang sudah tidak tahan memutuskan untuk berbagi kekhawatirannya dengan teman sekamarnya, Rani. 

Rani adalah teman yang selalu setia mendengarkan dan memberikan dukungan. Setelah mendengarkan cerita Fadli, Rani menawarkan sebuah ide yang mungkin bisa membantu.

"Kenapa kita tidak mencoba membuat kampanye penggalangan dana untukmu?" ujar Rani dengan semangat.

"Kita bisa menggunakan media sosial dan membagikan ceritamu kepada orang-orang. Siapa tahu, mungkin akan ada orang yang peduli dan bersedia membantu."

Awalnya ragu, Fadli akhirnya setuju untuk mencoba. Bersama-sama, mereka membuat posting di media sosial yang menceritakan tentang perjuangan Fadli untuk tetap berkuliah di tengah beban keuangan yang berat. 

Mereka membuat akun penggalangan dana online dan membagikan linknya kepada teman-teman dan keluarga.

Tidak lama kemudian, dukungan mulai mengalir. Orang-orang dari berbagai kalangan memberikan sumbangan, baik besar maupun kecil, untuk membantu Fadli melanjutkan pendidikannya. Fadli terharu melihat betapa banyak orang yang peduli padanya dan bersedia membantu.

Mengantongi bantuan dari banyak orang baik hati, Fadli akhirnya berhasil mengumpulkan dana yang cukup untuk membayar UKT semester depan. 

Fadli merasa sangat bersyukur dan terharu atas semua bantuan yang ia terima. Lebih dari itu, ia merasa terinspirasi untuk terus berjuang dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Kegembiraan Fadli setelah berhasil mengumpulkan dana untuk membayar UKT-nya semester depan hanya berlangsung singkat.

Suatu pagi, ketika Fadli sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus, ia menerima telepon yang mengubah hidupnya selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun