Lina merasa belas kasihan pada anak kecil itu.Â
"Jangan khawatir, aku akan membantumu pulang. Ayo, pegang tanganku," kata Lina sambil mengulurkan tangan.
Anak kecil itu ragu sejenak, namun akhirnya ia menggenggam tangan Lina. Dengan hati-hati, Lina membawanya kembali ke desa.
Saat mereka tiba di pinggiran desa, sosok bayangan anak kecil itu perlahan-lahan mulai memudar, seolah-olah bersiap untuk pergi.
"Tunggu!" seru Lina, "Apa kamu sudah menemukan jalan pulangmu?"
Anak kecil itu tersenyum tipis. "Ya, aku telah menemukannya. Terima kasih, kakak," katanya sebelum akhirnya menghilang di udara.
Sejak malam itu, desa tidak pernah lagi mendengar suara tangisan anak kecil di hutan. Legenda tentang arwah Aria pun berakhir, meninggalkan cerita tentang keberanian seorang gadis muda yang menghadapi takhayul dan menemukan kebenaran di balik misteri yang mencekam.
Setelah malam itu, desa menjadi lebih tenang. Suara-suara aneh yang biasanya terdengar di hutan mulai mereda, dan penduduk desa merasa lega bahwa arwah Aria telah menemukan jalan pulangnya ke alam lain.Â
Keberanian Lina dalam menghadapi misteri itu meninggalkan bekas yang mendalam pada dirinya.
Beberapa bulan berlalu, Lina masih sering teringat akan malam yang mencekam di dalam hutan. Namun, dia juga merasa ada sesuatu yang belum terselesaikan.
Dia merasa bahwa masih ada misteri yang perlu dipecahkan, bahwa kepergian Aria bukanlah akhir dari segalanya.