Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Kepulangan Hantu Kecil dan Buku Ritual Kebangkitan

22 Mei 2024   11:10 Diperbarui: 22 Mei 2024   11:14 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka mengatakan bahwa mereka melihat sosok bayangan Aria yang berkeliling di antara pepohonan, wajahnya penuh dengan kesedihan yang tak terucapkan. 

Terdapat satu orang di desa itu yang tidak takut pada legenda tersebut. Seorang gadis muda bernama Lina, yang memiliki semangat petualangan yang besar dan hati yang penuh keberanian. 

Dia tidak percaya pada cerita-cerita takhayul dan bertekad untuk menemukan kebenaran di balik misteri hilangnya Aria.

Suatu malam, dengan penuh tekad, Lina memasuki hutan gelap sendirian. Cahaya bulan menyinari jalannya, namun bayang-bayang yang menakutkan membuat hatinya berdebar kencang.

Dia berjalan melalui lorong-lorong pepohonan yang menyusun labirin alami hutan itu, terus mengikuti suara tangisan yang semakin jelas.

Akhirnya, dia tiba di sebuah jalan buntu di tengah hutan, di mana suara tangisan itu semakin kuat. 

Dengan hati-hati, Lina melangkah maju dan dihadapkan dengan pemandangan yang mengguncangkan: di hadapannya, berdiri sosok bayangan seorang anak kecil yang tampaknya menangis.

Lina tidak gentar. Dia mendekati anak kecil itu perlahan-lahan, mencoba menenangkan dengan suara lembutnya. 

"Apa yang terjadi, nak?" tanyanya dengan penuh empati.

Sosok bayangan itu perlahan-lahan mengangkat kepalanya, dan mata yang dipenuhi kesedihan itu menatap Lina.

"Aku hilang, kakak," ucapnya dengan suara gemetar. "Aku mencoba pulang, tapi aku tak bisa menemukan jalan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun