Hingga suatu malam, di bawah langit yang penuh dengan bintang, Adit duduk sendiri di tepi danau yang tenang.Â
Dia memandang bulan dengan mata yang penuh dengan kerinduan. Kemudian, dia menghela nafas panjang, membiarkan semua perasaannya tercurah dalam diam.
"Zahra, meskipun kita tidak bisa bersama, aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu. Aku akan memendam perasaan ini dalam diam, dan biarkan cinta ini menjadi kenangan yang indah dalam hidupku," ucap Adit pelan, seakan-akan dia berbicara kepada angin malam yang lembut.
Dengan hati yang terasa lega, Adit berdiri dan melangkah pergi dari tepi danau. Meskipun hatinya masih terasa berat, dia tahu bahwa dia harus menerima kenyataan dengan lapang dada. Karena, kadang-kadang, melepaskan adalah cara terbaik untuk mencintai seseorang.
Pada malam itu, di antara gemerlap bintang dan sinar bulan, Adit membiarkan cintanya pada Zahra terpendam dalam diam, menjadi bagian dari kisah hidupnya yang tak akan pernah dilupakan.Â
Keduanya pergi begitu saja, meninggalkan perasaan yang saling tidak terbalaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H