Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerbung: Semua Masih Ada dan Tersisa (1)

8 Mei 2024   08:55 Diperbarui: 8 Mei 2024   08:56 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hitam dan putih lukisan wanita (sumber: peakpx.com)

Dalam keputusasaan yang mendalam, Adit memutuskan untuk menghadap Zahra. Dia ingin mengungkapkan perasaannya sebelum terlambat.

Ketika dia melihat senyum bahagia Zahra saat menerima kabar pernikahannya, hatinya semakin terasa hancur.

"Zahra, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu," ucap Adit dengan suara gemetar.

Zahra menatapnya dengan heran, "Ada apa, Adit?"

"Aku... Aku mencintaimu, Zahra. Sejak lama, perasaan ini telah menghantui hatiku. Aku tahu kau sudah dijodohkan dengan lelaki lain, tetapi aku tidak bisa lagi menyembunyikan perasaanku."

Zahra terdiam sejenak, matanya dipenuhi dengan kebingungan. Dia tidak pernah menyangka bahwa Adit memiliki perasaan seperti itu padanya. 

Dia juga tahu bahwa takdirnya telah ditetapkan untuk menikah dengan lelaki yang telah dipilih oleh keluarganya.

"Adit, aku menghargai perasaanmu. Namun, kau juga harus mengerti bahwa takdir telah menentukan jalan hidup kita masing-masing. Aku akan menikahi lelaki yang telah dipilih oleh keluargaku," ujar Zahra dengan lembut.

Adit merasakan kepedihan yang mendalam menusuk hatinya. Dia tahu bahwa tidak ada yang bisa dia lakukan untuk mengubah takdir. Dalam diamnya, dia mengangguk, menerima kenyataan pahit itu.

Hari-hari berikutnya terasa begitu berat baginya. Adit mencoba melupakan Zahra dengan sibuk bekerja dan menghabiskan waktu di masjid. 

Setiap kali dia melihat Zahra, perasaannya kembali membara, mengingatkannya pada cinta yang terus membara dalam diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun