Di sebuah kota kecil yang diselimuti oleh gemerlap cahaya bulan, hiduplah seorang pemuda bernama Adit.Â
Dia adalah pemuda yang tegap dengan mata yang penuh dengan kehangatan dan kebaikan. Namun, di balik senyumnya yang ramah, terdapat perasaan yang terpendam dalam diam.
Adit telah lama memendam perasaannya pada seorang wanita bernama Zahra. Zahra adalah seorang wanita Muslimah yang cantik dan berhati mulia.
Setiap kali Adit melihatnya, hatinya berdegup kencang dan bibirnya terkatup rapat, tak sanggup mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya.
Hari-hari mereka berlalu seperti biasa. Adit dan Zahra sering bertemu di masjid tempat mereka beribadah.Â
Di sana, Adit tak bisa menahan pandangannya saat Zahra sujud di hadapan Allah. Tetapi, dalam diamnya, dia tahu, cintanya hanya akan menjadi angan-angan belaka.
Meskipun demikian, Adit tidak pernah menyerah. Dia mencoba mendekati Zahra dengan cara-cara kecil.Â
Setiap hari, dia akan menyediakan segelas air minum untuk Zahra setelah shalat, atau membantu membersihkan masjid setelah ibadah selesai.Â
Namun, itu semua hanya sebagai usaha untuk menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya.
Kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Suatu hari, Adit mendapat kabar bahwa Zahra telah dijodohkan dengan seorang lelaki dari kota tetangga.Â
Kabar itu seperti kilat yang menyambar hatinya, merobek-robek hati yang selama ini dia jaga rapat-rapat.