Tanpa ragu, Hakil menawarkan bantuan kepada Sophia. Meskipun dia sendiri tidak kaya, dia bersedia membantu Sophia dengan segala cara yang dia bisa. Dia menawarkan untuk menjual beberapa karyanya untuk membantu Sophia, meskipun itu berarti dia harus bekerja lebih keras lagi.
Dengan bantuan Hakim, Sophia mulai melihat harapan baru dalam hidupnya. Mereka bekerja sama membuat beberapa karya seni yang menakjubkan dari kayu dan cat, yang kemudian mereka jual di pasar lokal.Â
Karya mereka mendapat sambutan hangat dari penduduk kota, dan keduanya merasa lebih dekat satu sama lain setiap hari.
Semakin lama, perasaan Hakim terhadap Sophia tumbuh menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan.
Dia mulai menyadari bahwa dia jatuh cinta padanya, tetapi dia ragu untuk mengungkapkan perasaannya. Dia takut bahwa Sophia tidak akan merasakan hal yang sama, atau bahkan lebih buruk, bahwa perasaan itu akan mengganggu persahabatan mereka.
Pada suatu malam yang cerah di bawah bintang-bintang, Hakim memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya pada Sophia.
Mereka duduk di tepi sungai, mengagumi cahaya bulan yang memantul di permukaan air. Dengan gemetar, Hakim menyatakan perasaannya pada Sophia.
Ternyata, perasaan yang sama juga dirasakan oleh Sophia. Dia tersenyum lembut pada Hakim dan mengaku bahwa dia juga jatuh cinta padanya.
Mereka berdua merasakan kebahagiaan yang tak terkira dalam momen itu, menemukan bahwa cinta sejati selalu ada di sekitar mereka, cukup dekat untuk dirasakan tetapi tersembunyi di balik kehangatan persahabatan mereka.
Malam itu menjadi saksi Hakim dan Sophia menjadi sepasang kekasih yang tak terpisahkan.Â
Mereka menjalani hidup mereka dengan penuh cinta, saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain.Â