Bulan Desember tahun ini, seluruh masyarakat Indonesia sedang diramaikan dengan serangkaian kegiatan kampanye. Bukan tanpa alasan, tahun 2024 mendatang, Indonesia akan melakukan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Setidaknya terdapat 3 calon yang akan maju pada Pilpres tahun 2024, yaitu Anies-Muhaimin, Ganjar -Mahfud, dan Prabowo-Gibran.Â
Anies menjadi calon wakil presiden pertama yang secara resmi mengumumkan partisipasinya dalam Pemilihan Presiden 2024. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menjadi yang pertama mengungkapkan bakal calon wakil presidennya, yaitu Muhaimin Iskandar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Meskipun telah memperkenalkan pasangannya, Anies belum banyak mengungkap rincian program andalannya.
Beberapa inisiatif yang pernah diungkapkan oleh Anies dan Cak Imin mencakup peningkatan alokasi dana desa sebesar Rp 5 miliar dan memberikan kepemilikan saham kepada pemilik lahan yang terdampak pembangunan jalan tol, serta pemberian BBM gratis.
Dikutip dari laman berita CNBC Indonesia, Syaiful Huda, Wakil Sekretaris Jenderal PKB, pernah mengusulkan pemberian bahan bakar minyak (BBM) gratis jika pasangan Anies Baswedan-Cak Imin berhasil memenangkan Pemilihan Presiden 2024.
Anies telah menyatakan niatnya untuk meneruskan program pemerintahan Joko Widodo dalam beberapa kesempatan. Namun, Cak Imin sebagai mitra Anies pernah menyampaikan kritik tajam terhadap program food estate yang digulirkan oleh Jokowi. Anies juga sering mengemukakan pandangannya tentang pentingnya pendidikan dan transisi energi.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, mengemukakan saran mengenai pemberian BBM gratis, namun pernyataannya telah dijelaskan ulang. Huda menjelaskan bahwa PKB akan berupaya untuk mendapatkan harga BBM yang lebih terjangkau bagi pemilik sepeda motor dan angkutan umum.
Menurut Huda, jumlah pemilik sepeda motor mencapai 120 juta, dan jika Pertalite dijual dengan harga Rp 7.000 untuk sepeda motor, subsidi yang dibutuhkan mencapai Rp 121 triliun.
Untuk mencatat, sepeda motor umumnya menggunakan Pertalite sebagai bahan bakar utama. Dengan menghitung konsumsi sepeda motor sekitar 1 liter per hari, total konsumsi Pertalite dalam setahun mencapai sekitar 43,8 miliar liter. Jika harga BBM per liter disubsidi menjadi Rp 7.000 atau subsidi sebesar Rp 3.000, maka anggaran yang diperlukan diperkirakan mencapai Rp 131,4 triliun.
Permasalahan timbul ketika BBM diberi subsidi, menyebabkan peningkatan konsumsi dan secara otomatis mendorong kenaikan anggaran. Terdapat juga potensi perpindahan dari jenis BBM lain, termasuk yang tidak disubsidi, karena perbedaan harga yang signifikan.
Anggaran tersebut tentu memiliki skala yang sangat besar. Penting untuk dicatat bahwa anggaran subsidi BBM terus meningkat setiap tahun tanpa mencapai subsidi penuh. Subsidi bahkan mencapai Rp 422,8 triliun pada tahun lalu setelah pemerintah memasukkan Pertalite sebagai Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP).
Sebagaimana diketahui, subsidi energi dalam APBN 2022 awalnya ditetapkan sebesar Rp 134,03 triliun, namun akhirnya melonjak menjadi Rp 422 triliun.
Pada bulan Mei 2022, pemerintah memutuskan untuk menaikkan subsidi energi dan kompensasinya sebagai langkah mitigasi terhadap dampak lonjakan harga energi, sehingga realisasinya mengalami peningkatan yang signifikan.
Meningkatnya subsidi energi, khususnya untuk BBM, menjadi kisah yang berulang hampir setiap tahun. Anggaran subsidi terus menjadi fokus perhatian karena jumlahnya yang terus meningkat dan sulit dikendalikan.Â
Sementara sebenarnya, anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain, seperti sektor kesehatan dan pendidikan.
Dalam rentang 13 tahun terakhir (2012-2022), hanya empat kali realisasi subsidi BBM berada di bawah alokasi yang telah ditetapkan, yaitu pada tahun 2010, 2014, 2015, dan 2019. Selama periode tersebut, asumsi makro untuk Indeks Harga Minyak (ICP) jauh di bawah batas yang ditetapkan.
Lebih lanjut, masyarakat banyak yang menilai bahwa janji-janji yang diucapkan oleh paslon Capres dan Cawapres nomer 1 ini sangat tidak logis dan sulit untuk diwujudkan.
Tidak sedikit masyarakat yang meminta Anies-Muhaimin untuk intropeksi diri dengan janji yang telah mereka kampanyekan didepan seluruh masyarakat Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H