Jujutsu Kaisen Season 2 telah memasuki episode 12, yang mana menandakan awal mula Arc Shibuya (pertempuran besar Shibuya).Â
Tidak terasaDalam episode 12 memperlihatkan kegagahan seorang penyihir tingkat 1, Kento Nanami atau Nanami Kento dalam melawan kutukan-kutukan jahat.
Nanami Kento adalah seorang penyihir jujutsu dengan tampilan yang keren dan kepribadian dewasa, yang sangat dicintai oleh penggemarnya.
Terdapat sebuah aspek unik dalam nama Nanami Kento, karena namanya menggabungkan kata "nana" yang berarti tujuh dan "mi" yang berarti tiga.Â
Kedua angka ini tampaknya menjadi bagian penting dari identitasnya, seperti gaya rambut 7:3 dan tanggal kelahirannya pada 3 Juli. Teknik kutukannya juga mengandalkan perbandingan angka ini untuk menciptakan titik fatal pada musuhnya.
Nanami Kento sudah terlibat dalam dunia jujutsu sejak masa muda, namun setelah insiden dengan Suguru Geto, dia memutuskan berhenti menjadi penyihir setelah lulus.Â
Alasannya adalah ketidakmampuannya untuk bertahan dengan hilangnya banyak nyawa selama peperangan melawan arwah kutukan.Â
Kento kemudian bekerja sebagai karyawan swasta, tetapi karena perusahaan tempatnya bekerja hanya fokus pada keuntungan, dia akhirnya memutuskan untuk kembali ke dunia jujutsu, meninggalkan budaya kerja yang membuatnya muak.
Kento Nanami di Sekolah Jujutsu Kaisen
Setelah kembali ke dunia jujutsu, Kento mendapati dirinya memiliki tugas baru yang berbeda dari sebelumnya: menjadi mentor bagiHal ini disebabkan karena Gojo Satoru sedang sibuk sehingga tidak dapat melanjutkan mengajarkan Itadori. Oleh karena itu, Kento resmi menjadi pengajar bagi Itadori di sekolah Sukuna.
Jika Gojo Satoru mengajarkan dasar-dasar jujutsu, Kento lebih berfokus pada memberikan pemahaman tentang kekejamannya melalui pertarungan langsung dengan roh kutukan. Selain kemampuan dasar jujutsunya yang kuat, teknik kutukan Kento juga sangat mematikan.
Teknik Ratio memungkinkan Kento untuk menentukan titik lemah pada apapun yang diincarnya, baik itu makhluk hidup, roh kutukan, atau benda mati. Siapa pun yang terkena teknik ini akan menghadapi kematian atau luka parah akibat serangan Kento.
Namun, teknik Ratio memiliki kelemahan terhadap makhluk yang dapat mengubah bentuk tubuh mereka, seperti Mahito, karena titik lemah yang diciptakan oleh teknik Kento akan menghilang jika bentuk tubuh target berubah.
Dalam dunia jujutsu, teknik Black Flash dianggap sebagai salah satu jurus yang sulit dikuasai oleh para penyihir, meskipun dapat dipelajari oleh siapa saja tanpa memandang garis keturunan.Â
Meskipun ada beberapa yang mampu menggunakannya, jarang sekali yang bisa mengeluarkan Black Flash lebih dari satu kali dalam satu pertarungan, dan dua kali sudah merupakan prestasi yang luar biasa.
Kento sendiri pernah menggunakan Black Flash sebanyak empat kali dalam sejarah pertarungannya, meskipun dia mengaku bahwa itu sebagian besar berkat keberuntungannya.
Namun, rekor tersebut sekarang telah terlampaui oleh Itadori Yuji, yang mampu mengeluarkan jurus itu sebanyak sembilan kali.
Sebagai seorang penyihir jujutsu, Nanami Kento telah mengenakan dua jenis sumpah pengikat pada dirinya.Â
Salah satunya adalah sumpah pengikat jam lembur, yang membatasi kekuatan Kento hingga sekitar 80-90 persen dari kekuatan aslinya selama jam kerja di sekolah Jujutsu. Batasan ini akan hilang setelah jam kerja berakhir.
Selain itu, Kento juga menerapkan sumpah pengikat yang mengharuskan dia untuk menjelaskan cara kerja tekniknya kepada musuhnya, meningkatkan efektivitas jurusnya meskipun kekuatannya tetap terbatas selama jam kerja di sekolah jujutsu.
Insiden Shibuya dianggap sebagai waktu yang memakan banyak korban di antara para penyihir, termasuk Nanami sendiri.Â
Ketika itu, ia berhadapan langsung dengan Jogo, makhluk berkepala gunung berapi, yang dengan mudah mengalahkannya. Bahkan, Jogo membakar Kento sampai hangus, hanya menyisakan setengah tubuhnya.
Di saat-saat terakhirnya, Kento mencoba membantai kutukan yang mendekat dan membayangkan masa pensiunnya di Malaysia sambil membaca buku favoritnya.Â
Sayangnya, nyawanya berakhir dengan cara tragis oleh tangan Mahito tepat di depan mata Yuji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H