Jika Gojo Satoru mengajarkan dasar-dasar jujutsu, Kento lebih berfokus pada memberikan pemahaman tentang kekejamannya melalui pertarungan langsung dengan roh kutukan. Selain kemampuan dasar jujutsunya yang kuat, teknik kutukan Kento juga sangat mematikan.
Teknik Ratio memungkinkan Kento untuk menentukan titik lemah pada apapun yang diincarnya, baik itu makhluk hidup, roh kutukan, atau benda mati. Siapa pun yang terkena teknik ini akan menghadapi kematian atau luka parah akibat serangan Kento.
Namun, teknik Ratio memiliki kelemahan terhadap makhluk yang dapat mengubah bentuk tubuh mereka, seperti Mahito, karena titik lemah yang diciptakan oleh teknik Kento akan menghilang jika bentuk tubuh target berubah.
Dalam dunia jujutsu, teknik Black Flash dianggap sebagai salah satu jurus yang sulit dikuasai oleh para penyihir, meskipun dapat dipelajari oleh siapa saja tanpa memandang garis keturunan.Â
Meskipun ada beberapa yang mampu menggunakannya, jarang sekali yang bisa mengeluarkan Black Flash lebih dari satu kali dalam satu pertarungan, dan dua kali sudah merupakan prestasi yang luar biasa.
Kento sendiri pernah menggunakan Black Flash sebanyak empat kali dalam sejarah pertarungannya, meskipun dia mengaku bahwa itu sebagian besar berkat keberuntungannya.
Namun, rekor tersebut sekarang telah terlampaui oleh Itadori Yuji, yang mampu mengeluarkan jurus itu sebanyak sembilan kali.
Sebagai seorang penyihir jujutsu, Nanami Kento telah mengenakan dua jenis sumpah pengikat pada dirinya.Â
Salah satunya adalah sumpah pengikat jam lembur, yang membatasi kekuatan Kento hingga sekitar 80-90 persen dari kekuatan aslinya selama jam kerja di sekolah Jujutsu. Batasan ini akan hilang setelah jam kerja berakhir.
Selain itu, Kento juga menerapkan sumpah pengikat yang mengharuskan dia untuk menjelaskan cara kerja tekniknya kepada musuhnya, meningkatkan efektivitas jurusnya meskipun kekuatannya tetap terbatas selama jam kerja di sekolah jujutsu.
Insiden Shibuya dianggap sebagai waktu yang memakan banyak korban di antara para penyihir, termasuk Nanami sendiri.Â