3. Pembakaran Sampah dan Biomassa
 Pembakaran sampah, kayu bakar, dan biomassa lainnya untuk pemanasan dan memasak dapat menghasilkan partikel-partikel berbahaya dan gas-gas polutan seperti karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), dan zat-zat organik volatil.
4. Pertanian
Kegiatan pertanian seperti penggunaan pupuk dan penyemprotan pestisida dapat menghasilkan gas amonia (NH3) dan metana (CH4), yang berkontribusi terhadap polusi udara.
5. Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan udara lainnya.
6. Polusi dalam Ruangan
Polusi udara juga dapat terjadi di dalam ruangan akibat penggunaan bahan kimia rumah tangga, asap rokok, dan pemanasan dengan bahan bakar yang tidak memadai.
7. Aktivitas Alam
Aktivitas alam seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dan debu dari gurun juga dapat berkontribusi terhadap polusi udara dalam skala tertentu.
8. Pengaruh Iklim dan Topografi
Faktor iklim dan topografi dapat mempengaruhi penyebaran polutan udara. Misalnya, angin lemah atau kondisi inversi termal dapat menyebabkan akumulasi polutan di suatu wilayah.