Selain udang, kepiting, dan lobster, gurita cincin biru juga dapat memangsa kerang-kerangan kecil dan krustasea lainnya yang ditemukan di perairan sekitar mereka.
Gurita cincin biru merupakan pemangsa yang cerdik dan gesit dalam berburu mangsa. Mereka mengandalkan kemampuan menyamar dan kecepatan gerakan mereka untuk mendapatkan makanan.Â
Selain itu, mereka juga memiliki sengatan yang mematikan melalui gigitan, yang mereka gunakan untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi diri dari predator. Penting untuk diingat bahwa gurita cincin biru memiliki racun yang sangat berbahaya bagi manusia, dan bertemu dengan mereka di lingkungan laut harus dihindari dan dihormati.
Gurita cincin biru adalah makhluk yang sangat terampil dalam bersembunyi dan menyamar, sehingga sulit untuk ditemukan oleh predator maupun manusia. Mereka menggunakan kemampuan warna khusus untuk berkomunikasi, menunjukkan perasaan, atau memberi peringatan terhadap ancaman.
Racun
Kandungan racun gurita cincin biru sangatlah berbahaya dan termasuk salah satu yang paling mematikan di dunia laut. Meskipun ukurannya kecil dan tampak tidak berbahaya, racun yang dihasilkan oleh kelenjar racunnya sangat kuat dan bisa menyebabkan kematian pada manusia.
Racun utama yang dihasilkan oleh gurita cincin biru adalah tetrodotoxin. Racun ini juga ditemukan pada beberapa spesies ikan buntal dan binatang laut lainnya.Â
Tetrodotoxin sangat toksik dan bisa menyebabkan kelumpuhan otot serta gangguan sistem saraf pusat. Efeknya bisa sangat cepat dan parah, dan sering kali tidak ada obat yang efektif untuk mengatasi efek racun ini.
Gigitan dari gurita cincin biru mungkin tidak terasa sakit atau terlihat parah pada awalnya. Namun, dalam hitungan menit setelah gigitan, korban bisa mengalami kesulitan bernapas, kesulitan berbicara, kelumpuhan otot, dan akhirnya berhenti bernapas. Kematian dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat, bahkan dalam 1 jam setelah gigitan.
Saat ini, belum ada antivenom yang spesifik untuk mengatasi keracunan tetrodotoxin dari gurita cincin biru. Oleh karena itu, pengobatan harus bersifat suportif dan bertujuan untuk menjaga fungsi organ dan sistem tubuh korban sambil membiarkan tubuh secara alami menghilangkan racun dari sistemnya.
Gurita cincin biru adalah hewan yang pemalu dan berhati-hati. Mereka menggunakan kemampuan menyamar dan bersembunyi untuk melindungi diri dari predator dan menghindari ancaman. Seringkali, mereka hanya menunjukkan warna biru terang pada tubuhnya sebagai peringatan ketika merasa terancam.