Samudra Atlantik memiliki banyak bahaya dan tantangan yang perlu diwaspadai. Ini adalah samudra kedua terbesar di dunia setelah Samudra Pasifik dan mencakup wilayah yang luas di antara Amerika Utara dan Selatan di sebelah barat, serta Eropa dan Afrika di sebelah timur.
Samudra Atlantik sering menjadi tempat berkembangnya badai tropis, termasuk topan dan hurikan. Badai ini dapat menyebabkan kerusakan besar, angin kencang, hujan lebat, gelombang tinggi, dan banjir di wilayah pesisir yang terkena dampaknya. Negara-negara yang berbatasan dengan Samudra Atlantik, seperti AS, Kepulauan Karibia, dan negara-negara di sekitar Teluk Meksiko, sangat rentan terhadap dampak buruk dari badai tropis ini.
Terdapat potensi untuk terjadinya tsunami di Samudra Atlantik, terutama akibat gempa bumi besar atau letusan gunung bawah laut. Tsunami dapat menyebabkan gelombang besar yang merusak pesisir dan berdampak sangat buruk pada masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Seperti halnya samudra lainnya, Samudra Atlantik juga dipengaruhi oleh perubahan iklim global. Peningkatan suhu laut, peningkatan tingkat air laut, dan perubahan pola cuaca dapat menyebabkan dampak negatif pada ekosistem laut dan pesisir, serta berdampak pada manusia yang bergantung pada sumber daya laut.
Samudra Atlantik adalah jalur perdagangan internasional yang sibuk. Lalu lintas kapal yang padat meningkatkan risiko tabrakan, polusi minyak, dan dampak negatif lainnya pada lingkungan laut dan kehidupan laut.
Samudra Atlantik juga menghadapi masalah overfishing dan degradasi lingkungan laut. Penangkapan ikan berlebihan dapat menyebabkan penurunan populasi ikan, mengancam keberlanjutan sumber daya ikan, dan mengganggu keseimbangan ekosistem laut.
Samudra Atlantik memiliki potensi besar sebagai sumber daya alam, termasuk minyak bumi dan gas alam di dasar lautnya. Namun, pengeboran dan eksploitasi sumber daya ini juga membawa risiko bagi lingkungan laut dan dapat menyebabkan konflik antara negara-negara yang mengklaim wilayah tersebut.
Palung Puerto Rico, yang terletak di sebelah utara Puerto Rico, merupakan titik terdalam di Samudra Atlantik dengan kedalaman sekitar 8.648 meter (sekitar 28.373 kaki).
4. Samudra Selatan (Samudra Antartika)
Palung Shatsky adalah titik terdalam di Samudra Selatan dengan kedalaman sekitar 7.235 meter (sekitar 23.737 kaki). Samudra Selatan juga dikenal sebagai Samudra Antartika karena mengelilingi benua Antartika.
Ombak di Samudra Selatan cenderung menjadi yang paling berbahaya di dunia karena terkena angin kencang dan kondisi cuaca ekstrem yang berlangsung selama sepanjang tahun.Â