penyakit rabies sedang diperbincangkan sejumlah netizen di Indonesia setelah viral sebuah video yang menunjukan seorang anak kecil positif rabies takut dengan air dan angin, dan tidak lama kemudian si anak kecil dinyatakan meninggal.
Saat iniPerlu diketahui, rabies adalah suatu penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat pada manusia dan hewan. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, tupai, kelelawar, dan hewan liar lainnya.
Virus yang menjadi pembawa penyakit rabies disebut virus rabies atau sering juga disebut virus rabdovirus. Virus rabies adalah virus RNA negatif, yang berarti bahwa material genetiknya adalah RNA dan berlawanan arah dengan mRNA (mRNA adalah molekul RNA yang membawa kode genetik dari DNA ke ribosom, tempat sintesis protein terjadi).
Virus rabies memiliki banyak varian, yang dikelompokkan berdasarkan wilayah geografis, spesies inang, dan karakteristik genetik. Beberapa varian virus rabies yang ditemukan di hewan liar, seperti kelelawar, dapat menyebabkan penyakit rabies yang lebih sulit dideteksi dan diobati pada manusia.
Rabies dapat ditemukan di seluruh dunia, meskipun prevalensi dan pola penyebarannya dapat berbeda-beda di setiap wilayah. Rabies biasanya lebih umum di daerah dengan populasi hewan liar yang besar dan populasi hewan peliharaan yang tidak terkendali. Beberapa negara dengan angka kejadian rabies yang tinggi termasuk India, Indonesia, Brasil, Filipina, dan beberapa negara di Afrika.
Infeksi virus adalah kondisi ketika virus memasuki sel-sel organisme dan mulai berkembang biak, sehingga menghasilkan penyakit. Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil, hanya terdiri dari molekul asam nukleat yang dikemas dalam selubung protein. Virus tidak dapat bertahan hidup atau berkembang biak tanpa sel inang yang dijadikan tempat tumbuhnya. Virus dapat menginfeksi berbagai jenis organisme, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan bahkan bakteri.
Virus ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka pada kulit atau selaput lendir, dan kemudian menyebar ke sistem saraf pusat, menyebabkan penyakit rabies. Adapun tanda-tanda hewan dan manusia yang telah terinfeksi virus rabies dilansir dari laman aldokter.com adalah sebagai berikut.
1. Gejala Rabies pada Hewan
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala tersebut dapat bervariasi pada setiap hewan tergantung pada jenis hewan, umur, dan kesehatan umum hewan tersebut. Adapun beberapa gejala yang menunjukan bahwa hewan telah terinfeksi rabies adalah sebagai berikut.
- Perubahan perilaku: Hewan yang terinfeksi virus rabies dapat mengalami perubahan perilaku, seperti kegelisahan, ketakutan, dan agresi. Hewan yang sebelumnya jinak dapat menjadi agresif dan menyerang orang atau hewan lain secara tiba-tiba.
- Kesulitan menelan: Virus rabies dapat mempengaruhi kemampuan hewan untuk menelan makanan atau air, sehingga hewan tersebut dapat menolak makan atau minum.
- Kelumpuhan: Virus rabies dapat menyebabkan kelumpuhan pada bagian-bagian tubuh hewan, seperti kaki atau leher. Hewan yang mengalami kelumpuhan biasanya sulit berdiri atau berjalan.
- Berbusa pada mulut: Infeksi virus rabies dapat menyebabkan produksi air liur yang berlebihan pada hewan, yang sering kali disertai dengan busa pada mulut.
- Gangguan sistem saraf: Virus rabies dapat mempengaruhi sistem saraf hewan, yang dapat menyebabkan kejang-kejang atau tanda-tanda neurologis lainnya.
2. Gejala Rabies pada Manusia
Efek infeksi rabies pada manusia jauh mengerikan. Hal ini mengacu pada presentase kematian akibat virus rabies di Indonesia menunjukan angka 100 persen. Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala tersebut dapat bervariasi pada setiap orang tergantung pada usia, kesehatan umum, dan tingkat paparan virus rabies.Â
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kemungkinan infeksi virus rabies, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat. Perawatan dini dapat meningkatkan kesempatan kesembuhan dan mencegah komplikasi serius dari infeksi virus rabies. Berikut adalah gejala bahwa seseorang telah terinfeksi rabies.
- Perubahan perilaku: Hewan yang terinfeksi virus rabies dapat mengalami perubahan perilaku, seperti kegelisahan, ketakutan, dan agresi. Hewan yang sebelumnya jinak dapat menjadi agresif dan menyerang orang atau hewan lain secara tiba-tiba.
- Kesulitan menelan: Virus rabies dapat mempengaruhi kemampuan hewan untuk menelan makanan atau air, sehingga hewan tersebut dapat menolak makan atau minum.
- Kelumpuhan: Virus rabies dapat menyebabkan kelumpuhan pada bagian-bagian tubuh hewan, seperti kaki atau leher. Hewan yang mengalami kelumpuhan biasanya sulit berdiri atau berjalan.
- Berbusa pada mulut: Infeksi virus rabies dapat menyebabkan produksi air liur yang berlebihan pada hewan, yang sering kali disertai dengan busa pada mulut.
- Gangguan sistem saraf: Virus rabies dapat mempengaruhi sistem saraf hewan, yang dapat menyebabkan kejang-kejang atau tanda-tanda neurologis lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H