Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tolak Unsur LGBT Masuk di Piala Dunia 2022, Qatar Disentil Jerman dan Amerika Serikat

10 November 2022   15:55 Diperbarui: 10 November 2022   15:56 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu bukan hal yang mengagetkan bahwa Jerman dan Amerika mengatakan hal tersebut dikarenakan kedua merupakan negara yang menganut sistem liberal yang terkenal akan kebebasan dalam berkehidupan dan berbangsa, dengan melegalkan LGBT.

Terlebih di Jerman ada lembaga resmi yang menaungi kaum lesbian dan gay bernama LSVD, yang mana komentar Salman memicu ketakutan akan kemungkinan deskriminasi yang akan diterima kaum LGBT ketika di Qatar.

Inggris
Berbeda dengan Jerman dan Amerika yang menolak keras LGBT, Inggris lebih memilih toleransi dan lapang dada menerima peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah Qatar.
Melalui Seketariat Luar Negeri Inggris, James Clevery, ia mengatakan bahwa kaum LGBT harusnya menghormati aturan yang telah ditetapkan pemerintah Qatar, bukan malah menentang.

Lebih lanjut, Inggris juga sudah berdiskusi dengan Qatar terkait jaminan keamanan bagi kaum LGBT yang hendak melakukan perjalanan untuk menonton Piala Dunia 2022 Qatar.

"Mereka ingin memastikan bahwa penggemar sepakbola aman, terjamin dan menikmati diri mereka sendiri, dan mereka tahu bahwa itu berarti mereka harus membuat beberapa kompromi," ujar James, Rabu (09/11/22).

James mengaku sangat menghormati Qatar sebagai negara mayoritas muslim, sebab didunia memang memiliki beranekaragam sosial budaya yang berbeda dan tetap harus dihormati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun