Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Isu Bahaya BPA pada Galon Isi Ulang Semakin Kuat, Ketua Umum Aspadin Angkat Bicara

24 September 2022   21:55 Diperbarui: 24 September 2022   21:58 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok ketua Aspadin (kiri), Rachmat Hidayat sedang mengadakan serangkaian acara (sumber: aspadin.com)

Sosok ketua Aspadin (kiri), Rachmat Hidayat sedang mengadakan serangkaian acara (sumber: aspadin.com)
Sosok ketua Aspadin (kiri), Rachmat Hidayat sedang mengadakan serangkaian acara (sumber: aspadin.com)
Meski begitu, Rachmat tidak ingin memberikan kesan bahwa Aspadin melawan permintaan BPOM. Ia hanya berharap wacana pelabelan ini bisa dikaji ulang dengan berbagai pertimbangan.

Rachmat mengatakan bahwa selama 40 tahun Aspadin melayani masyarakat Indonesia, tidak ditemukan masalah atau aduan dari para konsumen.

Disisi lain Rachmat Hidayat mengatakan bahwa Aspadin dengan senang hati membantu pemerintah dan BPOM dalam pembuatan mekanisme dan standar pemakaian galon di Indonesia yang baik.

Kebanyakan negara-negara di dunia sudah menggunakan kemasan berbahan plastik Polyethylene Terephthalate (PET) karena dinilai lebih aman bagi kesehatan. Di Indonesia sendiri, kemasan PET sebenarnya sudah digunakan, namun hanya untuk air mineral kemasan botol, sedangkan galon isi ulang masih menggunakan BPA.

Masyarakat sendiri sampai saat ini masih banyak yang belum tau mengenai hal ini. Jika memang BPOM berusaha mengeluarkan kebijakan demi kesehatan seluruh konsumen air mineral di Indonesia, tentu diharapkan sosialisasi dan pemutusan kebijakan baru dapat diterima oleh masyarakat luas, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun