Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ingin Sukses di Piala Asia 2023, Garuda Muda Perlu Belajar dari Sejarah Timnas Senior Indonesia di Masa Lalu

19 September 2022   14:30 Diperbarui: 19 September 2022   14:45 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Marselino usai jebol gawang Vietnam tadi malam (viva.co.id)

Shin Tae-yong baru saja memastikan Timnas Indonesia U-20 lolos ke Piala Asia 2023 Uzbekistan mendatang. Kepastian ini datang menyusul kemenangan yang diperoleh Timnas Indonesia melawan Vietnam tadi malam.

Bertanding di Gelora Bung Tomo Surabaya, Timnas Indonesia sukses membungkam sang tamu, Vietnam dengan skor tipis 3-2, Minggu (18/09/22) tadi malam.

Tiga gol Indonesia dicetak oleh Marselino Ferdinan di menit 60, Muhammad Ferrari menit ke 81, dan Rabbani Tasnim menutup kemenangan lewat golnya di menit 84.

Hasil ini merupakan kemenangan ketiga Timnas Indonesia secara beruntun, sekaligus sukses menyapu bersih pertandingan dengan 3 poin. Menang 4-0 dari Timor Leste, melumat Hongkong 5-1, dan yang terbaru menang tipis 3-2 atas Vietnam.

Selebrasi Marselino usai jebol gawang Vietnam tadi malam (viva.co.id)
Selebrasi Marselino usai jebol gawang Vietnam tadi malam (viva.co.id)
Belajar dari Masa Lalu
Melajunya Timnas Indonesia U-20 diajang Piala Asia tentu menjadi hal yang sangat dinanti para pecinta sepakbola di Indonesia. Masyarakat Indonesia merasa senang karena negaranya dapat berkompetisi di ajang yang lebih tinggi.

Meski begitu para pemain dan staff jangan dulu terbuai dengan euforia kemenangan, sebab ini masih langkah awal sebelum bertemu negara-negara raksasa Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, China, Bahrain, Qatar, Iran, dan Arab Saudi.

Bicara soal gelaran Piala Asia, tercatat  Timnas Indonesia (senior) sudah 4 kali berlaga di kompetisi bergengsi antar negara Asia ini, tepatnya pada edisi 1996, 2000, 2004, 2007.

Laga pertama Timnas Indonesia pada Piala Asia bisa dikatakan cukup baik, sebab dari 4 pertandingan pembuka, tim merah putih sukses meraih 2 kemenangan dan 2 hasil imbang.

Pada edisi Piala Asia 1996, Indonesia secara mengejutkan berhasil menahan imbang Kuwait dengan skor 2-2. Meski begitu, pada laga selanjutnya Timnas Indonesia digilas oleh Korea Selatan dan Uni Emirat Arab. Hasil tersebut membuat Indonesia hanya mengoleksi 1 poin dan berada di dasar klasemen.

Edisi Piala Asia 2000 pun sama, pada laga pembuka Indonesia bermain seri melawan 0-0 melawan Kuwait kembali. Sekali lagi Indonesia harus digilas China. Tidak berhenti disitu, Indonesia harus kembali kalah melawan Korea Selatan dengan skor 3-0.

Pertandingan Piala Asia 2004 sempat memberi asah Timnas Indonesia, dimana mereka sukses menang tipis 2-1 atas Qatar. Namun lagi-lagi Timnas Indonesia harus kembali kalah melawan China dan Bahrain.

Piala Asia 2007 menjadi edisi terakhir Timnas Indonesia, untuk ketiga kalinya, Indonesia sukses menang di laga pembuka atas Bahrain dengan skor 2-1 di Gelora Bung Karno Jakarta, dan untuk kesekian kalinya Indonesia harus jadi samsak atas Arab Saudi dan Korea Selatan.

Dari hasil yang pernah diraih Timnas Indonesia senior, patutnya Garuda Muda harus lebih berhati-hati, sebab di Piala Asia nanti mereka akan menemui permainan yang lebih taktis, sentuhan bola yang baik, passing akurat dan serangan balik cepat.

Hal itu akan mereka lihat ketika melawan tim besar seperti Jepang, Korea Selatan, Qatar, Arab, China, Iran, dan Bahrain.

Sejarah Indonesia di ajang Piala Asia memang cukup pahit, namun hal tersebut bukanlah alasan untuk mundur.

Terlepas dari itu, Shin Tae-yong harus memperbaiki lagi apa yang kurang dari Timnas Indonesia U-20 ataupun senior. Seperti halnya yang terlihat kemarin, meski menang, permainan Timnas Indonesia U-23 masih kurang, kita bisa ambil contoh dari sosok Ronaldo Kwateh, yang mana ia masih sering melakukan kesalahan dengan mudahnya kehilangan bola.

Pengaturan komposisi pemain dan latihan menggiring dan mempertahankan bola sangatlah penting, agar Timnas Indonesia dapat melaju lebih jauh lagi di Piala Asia mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun