Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah "Bloody Mary" Nenek Moyang Ratu Elizabeth II yang Kejam

13 September 2022   13:06 Diperbarui: 13 September 2022   13:10 6477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Raja Henry VIII (kompas.com)

Selama kepemimpinannya, Ratu Mary I sangat getol dalam memberikan pengaruh keyakinan Katolik pada seluruh rakyatnya, termasuk pada keluarga kerajaan sendiri.

Rakyat yang beragama selain Katolik dipaksa untuk berpindah keyakinan, yang mana kalau tidak mau menuruti kemauan sang ratu akan langsung dibunuh dengan cara yang sadis, seperti dipenggal dan dibakar hidup-hidup.

Potret kekejaman kepemimpinan Ratu Mary Tudor (history.com)
Potret kekejaman kepemimpinan Ratu Mary Tudor (history.com)
Kepemimpinannya yang kejam membuat rakyat Inggris memberontak dengan berusaha menggulingkan atau bahkan membunuh Ratu Mary I. Meski begitu, berbagai rencana pemberontakan tersebut selalu berujung kegagalan.

Salah satunya pemberontakan yang dipimpin oleh Sir Thomas Wyatt dan ayah Lady Jane Grey, namun sayang, mereka dan pasukannya gagal melawan tentara kerajaan Mary I dan harus berakhir dalam hukuman penggal.

Kepemimpinan Mary Tudor I yang kejam ini pun membuat rakyatnya menjuluki sang ratu sebagai "Bloody Mary" atau penyihir merah jahat. Ia bahkan tega memenjarakan saudara perempuannya, Elizabeth.

Ratu Mary I sendiri menikah dengan Raja Filipe dari Spanyol. Kehidupan mereka nyatanya tidak berjalan mulus, sebab kedua pasangan ini tidak dikaruniai seorang anak.

Sampai pada tahun 1558, kala itu Inggris sedang dilanda virus influenza yang merenggut jutaan nyawa, salah satunya Ratu Mary Tudor I ini. Ia mengalami demam tinggi dan terbaring lemas diatas ranjang selama 1 bulan. Sampai pada 14 Desember 1558 Ratu Mary Tudor I dari Inggris ini menghembuskan nafas terakhirnya.

Tahta kerajaan pada akhirnya diwariskan pada sang adik, yang kemudian diberi gelar sebagai Ratu Elizabeth I.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun