Pada tahun 1520, Raja Henry VIII akhirnya menikahi seorang wanita bernama Anne Boleyn. Harapan sang raja untuk memperoleh anak laki-laki masih belum terpenuhi, ia malah dikaruniai anak perempuan yang diberi nama Elizabeth I.
Melihat anak perempuan lagi, Raja Henry VIII pun sekali lagi meninggalkan sang istri. Tidak sampai disitu, karena rasa kekecewaannya yang begitu mendalam, Raja Henry VIII dengan kejam memenggal kepala istrinya tersebut.
Raja Edward VI
Pada akhir ia dapat memperoleh anak laki-laki dengan istri kelimanya, Jane Seymour. Anak laki-laki tersebut diberi nama Edward. Melihat kelahiran sang putra pertamanya, Raja Henry VIII sangat senang karena sudah mempunyai calon penerus tahta seorang laki-laki.
Tepat pada 20 Februari 1547 sang anak laki-laki, Edward resmi dinobatkan menjadi seorang raja menggantikan kedudukan sang ayah. Ia resmi menyandang sebagai "Raja Edward VI" diusianya yang ke 9 tahun.
Selama menjadi pemimpin Kerajaan Inggris, Edward VI ini dikenal sebagai seorang raja yang sangat teguh menyebarkan agama protestan pada seluruh rakyatnya, termasuk kepada kedua kakak kandungnya, Mary Tudor dan Elizabeth I.
Kudeta Mary Tudor I
Posisi Mary sebagai pewaris tahta kemudian digantikan oleh sepupu jauh mereka yang bernama Lady Jane Grey. Pada 10 Juli 1553, Lady Jane Grey resmi naik tahta menggantikan Raja Edward VI.
Lady Jane Grey yang sudah mengetahui niat buruk kakak dari sepupunya, langsung menghubungi sang ayah untuk melindunginya dan membuang Mary ke tempat pengasingan, East Anglia, Britania Timur.
Mary Tudor yang murka dan ingin balas dendam pelan-pelan mengumpulkan pasukan di East Anglia untuk menggulingkan pemerintahan Lady Jane Grey.
Tidak butuh waktu lama, sembilan hari kemudian, tepatnya pada 19 Juli 1553 Mary Tador sukses mengkudeta kekuasaan Lady Jane Grey dan sekaligus memproklamirkan diri menjadi Ratu Inggris pertama yang dikenal dengan nama "Ratu Mary I".