Dengan begitu para mahasiswa dapat mengukur sejauh mana visi misi dari setiap paslon ketika berkampanye untuk bisa diterapkan kedepannya, apakah realistis atau akan hanya jadi angan-angan.
Tidak hanya itu, dengan adanya kampanye politik di kampus, para dosen dan seluruh civitas dapat mengukur sejauh mana pemahaman dan pengetahuan setiap mahasiswa mengenai politik di Indonesia.
Sebab kita tahu bahwa mahasiswa identik dengan kegiatan demo yang melibatkan ratusan mahasiswa, bahkan ribuan sebagai bentuk protes dan kritik apabila ada kebijakan pemerintah yang dinilai kurang pas bagi masyarakat.
Apakah mengikuti demo karena benar-benar tau permasalahan dan dapat memberikan solusi, atau hanya sekedar mengikuti dan eksis agar disorot oleh media.
Semua akan terbuka jika diadakan diskusi terbuka yang melibatkan mahasiswa dan pemerintah, salah satunya lewat kampanye di kampus ini.
Terlepas jadi tidaknya aturan ini, semoga Pemilu 2024 mendatang bisa berjalan kondusif, tidak ada kekacauan, atau pihak-pihak yang suka memprovokasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H