tunggal putra nomer 1 dunia, Viktor Axelsen. Pemain kelahiran Odense, 4 Januari 1994 tersebut sekali lagi sukses meraih trofi juara.
Lagi-lagi kita ditunjukan betapa mengerikannya permainan dari sangBertanding di Metropolitan Gymnasium Jepang, Minggu (28/08/22), Viktor Axelsen sukses membungkam perlawanan wakil Thailand, Kunlavut Vitidsarn dua game langsung dengan skor (21-5, 21-16).
Pertandingan
Pada pertandingan tersebut, Viktor Axelsen menunjukan permainan yang begitu sempurna dan taktis, dimana pukulan-pukulan sudut miliknya bisa dikatakan hampir selalu gagal dikembalikan Vitidsarn. Belum lagi smash-smash kilat yang membuat Vitidsarn kelabakan.
Vitidsarn pun didominasi penuh oleh Axelsen selama satu game penuh. Ia dihajar oleh sang raja tunggal putra dengan skor yang sangat telak untuk seukuran pemain kelas dunia (21-5).
Pada game kedua, Vitidsarn sedikit bangkit dari tekanan Axelsen, ia mulai bisa perlahan memperoleh poin demi poin. Disisi lain, Axelsen tetap bisa menjaga keunggulannya. Ia pun harus takluk dari Axelsen dengan skor (21-16).
Perjalanan Axelsen
Hasil ini membuat Axelsen sukses mempertahankan tren kemenangan beruntunnya menjadi 37 kemenangan tanpa putus. Ini merupakan gelar juara dunia nya yang kedua, setelah sebelumnya pada tahun 2017.
Kala itu Axelsen sukses mengalahkan legenda China, Lin Dan dua set langsung (22-20, 21-16).
Bisa dikatakan tahun 2020 sampai 2022 ini adalah tahunnya Viktor Axelsen, dimana ia berhasil menyapu bersih trofi dengan kemenangan, sebut saja Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia Master 2022, Indonesia Open 2022, All England 2022, dan yang terbaru BWF World Championship 2022.
Perjalanan Sulit Axelsen
Perlu diketahui, dahulu, sebut saja tahun 2010-2016, Axelsen hanya dikenal sebagai pemain terbaik Eropa setelah era sang senior, Peter Gade. Meski begitu langkah Axelsen tidaklah mudah, ketika hampir berada di partai puncak, ia selalu terhenti oleh salah satu Big Four Kings kala itu, entah Taufik Hidayat, Lee Chong Wee, dan Lin Dan.
Kala itu memang usia Viktor Axelsen masih sangat muda, potensinya pun belum terlalu terlihat. Ia masih kerap dikalahkan lawan-lawannya dan belum masuk dalam peringkat 5 dunia.
Era Big Four Kings pun usai, tinggal menyisahkan Lin Dan seorang. Diusianya yang mulai menua, Lin Dan yang dulunya dikenal sangat sulit dikalahkan, perlahan-lahan mulai terseok-seok.
Tepat pada 2017, Axelsen sukses mengalahkan Lin Dan untuk pertama kali pada partai puncak BWF World Championship Skotlandia. Selepas kekalahan tersebut, Lin Dan pun menyatakan pensiun dari dunia bulutangkis. Era empat raja pun berakhir.
Kepahitan Viktor Axelsen belum berakhir, meski ia perlahan beranjak naik menuju ke peringkat 5 besar dunia, ia belum bisa naik ke posisi teratas yang kala itu dihuni Kento Momota.
Axelsen selau kalah melawan Kento Momota pada tahun 2017-2019. Tercatat mereka telah bertemu sebanyak 14 kali, dan semua disapu bersih dengan kemenangan oleh Kento Momota.
Axelsen kala itu tidak mampu berbuat banyak ketika bertemu Momota, meski beberapa kali sempat menahan sampai 3 game, pada akhirnya Axelsen tetap kalah.
Sampai pada insiden kecelakaan yang menimpa Kento Momota pada Januari 2020 selepas ia memenangkan Kejuaraan Malaysia Master. Setelah insiden kecelakaan tersebut, Kento Momota pun beristirahat dan tidak mengikuti beberapa kejuaraan dunia. Viktor Axelsen pun menempel perolehan poin Kento Momota diperingkat teratas.
Denmark Open 2021 Axelsen untuk pertama kalinya sukses mengalahkan Kento Momota. Selepas itu, performa Kento Momota seakan terjun bebas.
"Saya merasa kehilangan segalanya, saya kembali dari nol. Apa yang saya bangun semuanya hilang, bahkan saya hampir mulai tidak menyukai bulutangkis," ujarnya saat ditemui usai mengingat insiden kecelakaan di Malaysia, Minggu (03/07/22).
Puncaknya, Viktor Axelsen untuk pertama kalinya bisa meraih medali emas pada Olimpiade 2020 yang sekaligus menjadi titik awal dominasi Viktor Axelsen di tunggal putra sampai saat ini.
Bahkan Axelsen sekarang ini dijuluki masyarakat pecinta bulutangkis dunia sebagai mahluk dari planet Mars yang tidak terkalahkan.
“Penilaian orang bahwa saya dari planet lain itu menyenangkan. Namun, saya dari planet ini. Itu mungkin anggapan orang yang selalu percaya kepada saya," ujar Axelsen dikutip dari BWF World Championship, Minggu (28/08/22).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H