Pemerintah Kolonial Belanda yang menyadari kedatangan etnis Tionghoa yang kian membeludak akhirnya menertibkan mereka, dengan membuat satu wilayah khusus untuk tempat tinggal mereka. Tempat tersebut kita kenal sekarang sebagai Kampung Pecinaan Kya-kya Surabaya.
Kampung Pecinaan Kya-kya Surabaya merupakan kawasan tempat tinggal etnis Tionghoa yang dibangunan pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Nama "kya-kya" memiliki arti jalan-jalan. Kampung Pecinan Surabaya menyuguhkan pemandangan bangunan-bangunan khas Tionghoa, seperti klenteng. Kampung ini terletak di Jalan Kapasan Dalam, Kecamatan Simokertoa, Kota Surabaya.
Penanggung Jawab Wisata Kampung Pecinaan Kapas Dalam, Suk-Doni mengungkapkan bahwa yang tinggal disini merupakan orang-orang asli keturunan Tionghoa yang tergolong mampu. Ia mengatakan bahwa etnis Tionghoa merasa aman dan nyaman selama tinggal disana.
"Banyak sekali orang Tionghoa yang cukup mampu tapi mereka malah memilih tinggal di kampung ini, karena merasa aman dan nyaman,” kata Suk-Doni saat ditemui Tim Bangga Surabaya, Rabu (2/12/2020).
Jika datang menjelang sore, para pengunjung disana akan disuguhkan banyak lampion yang menghiasi sepanjang Kampung Pecinaan, suasana menjadi semakin hening dan remang-remang khas budaya Cina.
Selain kawasan sarat nilai sejarah, di Kampung Pecinaan ini kita juga disuguhkan spot foto estetik kekinian ala-ala anak muda zaman sekarang. Seiring berjalannya waktu, kampung ini semakin terkenal karena banyak diposting di media sosial, seperti instagram.
Semoga Pemerintah Kota Surabaya senantiasa dapat menjaga keaslian Kampung Pecinaan ini sebagai peninggalan sejarah dan wisata edukasi untuk masyarakat, serta generasi muda di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H