Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cobaan Seorang Guru Kala Mengajar Murid Masa Kini!

26 November 2021   15:33 Diperbarui: 26 November 2021   15:49 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster bertuliskan "terima kasih guru" (sumber: tribunnews.com)

Kamis 25 November 2021 kita memperingati Hari Guru Nasional. Bicara soal guru, beliau-beliau bisa dikatakan pahlawan tanpa tanda jasa. Tidak berlebihan, mengingat peran dan jasa mereka demi mencerdaskan para generasi bangsa.

Dari zaman dulu sampai sekarang, peran guru tidak tergantikan. Seiring berjalannya waktu dan teknologi, kendala yang dialami guru pun berbeda-beda. Dimana pada zaman dulu, guru dihadapkan dengan masalah keterbatasan alat tulis, buku, dan fasilitas yang kurang memadai.

Meski begitu, murid-murid di zaman dahulu terkenal akan kepatuhan dan kesopanannya pada para guru. Hal ini bisa kita lihat dengan kebiasaan murid dulu yang selalu merendahkan badan kala lewat dihadapan para guru.

Kebudayaan seperti itu memang sekarang tidak sepenuhnya hilang, namun perlahan mulai memudar. Siswa zaman dulu tidak banyak tingkah, sebab mereka dalam kesehariannya selalu bermain hal-hal yang sederhana.

Disekolah, guru pun sangat senang bila memiliki murid-murid yang penurut. Namun sayang, seiring berjalannya tahun dan teknologi, moral para murid masa kini malah mengalami penurunan.

Murid masa kini atau milenial memiliki pemahaman teknologi yang jauh lebih modern, kini siswa SD bisa memainkan dengan lihai gadget yang mereka pegang, mereka bisa mengarungi baik buruk dari media sosial.

Kendati demikian, kepintaran mereka dalam mengoprasikan teknologi tidak dibarengi dengan perbaikan moral, malah cenderung mengalami degradasi moral.

Kita bisa ambil contoh dilingkungan sekolah, dimana di zaman ini para siswa, bahkan tingkat sekolah dasar sudah berani menentang guru bila dinasehati, belum lagi pengaruh lingkungan yang membuat mereka bisa mengeluarkan kata-kata kotor dan mengumpat.

Itu baru tingkat sekolah dasar, siswa SMP dan SMA malah semakin parah, tidak sedikit kasus dari mereka berani main tangan kepada guru nya di sekolah. Tentu sangat menyedihkan bila dibayangkan, seorang guru yang menuju ke sekolah untuk memberi ilmu pada murid-muridnya malah dipukul, bahkan sampai di bully.

Perusakan fasilitas, tawuran, tindak asusila, perpeloncoan antar murid, serta perpeloncoan murid dan guru. Hal ini menunjukan betapa amoralnya para murid masa kini.

Belum lagi minat baca murid zaman sekarang yang sangat rendah, mereka lebih banyak menghabiskan waktu didepan gadget berjam-jam, dibanding membaca buku, para murid langsung tidur atau memilih pergi.

Seorang guru sekarang sering kali dihadapkan dengan dua sisi yang sulit. Bila seorang murid melawan dan kemudian ditegur dengan sedikit keras, ujung-ujung nya akan dilaporkan, bila dibiarkan melawan, maka harga diri seorang guru pun akan diinjak-injak.

Bisa dikatakan murid zaman sekarang manja-manja, berlagak jagoan di luar, namun ditegur seorang guru di sekolah demi kebaikan malah seperti orang lemah dengan melapor pada orang tua maupun pihak berwajib.

Kita bisa ambil contoh kasus di Jawa Timur, dimana ada seorang guru yang mencubit muridnya yang nakal, kemudian murid tidak terima dan mengadu pada orang tuanya, lebih parahnya orang tua nya juga mengadu pada pihak berwajib, sungguh memalukan.

Pada akhirnya, hukuman tidak dijatuhkan pada guru tersebut, sebab banyak pihak yang membela tindakan guru tersebut demi kedisiplinan muridnya.

Sekarang ini guru seakan serba salah. Para guru harus membenahi moral murid-muridnya yang kian mengalami penurunan. Berbagai program pemberdayaan pelajar dibuat para guru untuk membenahi moral para murid, contohnya siraman rohani, kegiatan out bond, serta event kewirausahaan.

Tanggal 25 November 2021 kemarin, kita memperingati Hari Guru Nasional. Meskipun demikian, setiap hari disekolah adalah hari guru, hari dimana kita berprestasi dan berbakti pada guru kita, orang tua kedua setelah yang dirumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun