Belum lagi minat baca murid zaman sekarang yang sangat rendah, mereka lebih banyak menghabiskan waktu didepan gadget berjam-jam, dibanding membaca buku, para murid langsung tidur atau memilih pergi.
Seorang guru sekarang sering kali dihadapkan dengan dua sisi yang sulit. Bila seorang murid melawan dan kemudian ditegur dengan sedikit keras, ujung-ujung nya akan dilaporkan, bila dibiarkan melawan, maka harga diri seorang guru pun akan diinjak-injak.
Bisa dikatakan murid zaman sekarang manja-manja, berlagak jagoan di luar, namun ditegur seorang guru di sekolah demi kebaikan malah seperti orang lemah dengan melapor pada orang tua maupun pihak berwajib.
Kita bisa ambil contoh kasus di Jawa Timur, dimana ada seorang guru yang mencubit muridnya yang nakal, kemudian murid tidak terima dan mengadu pada orang tuanya, lebih parahnya orang tua nya juga mengadu pada pihak berwajib, sungguh memalukan.
Pada akhirnya, hukuman tidak dijatuhkan pada guru tersebut, sebab banyak pihak yang membela tindakan guru tersebut demi kedisiplinan muridnya.
Sekarang ini guru seakan serba salah. Para guru harus membenahi moral murid-muridnya yang kian mengalami penurunan. Berbagai program pemberdayaan pelajar dibuat para guru untuk membenahi moral para murid, contohnya siraman rohani, kegiatan out bond, serta event kewirausahaan.
Tanggal 25 November 2021 kemarin, kita memperingati Hari Guru Nasional. Meskipun demikian, setiap hari disekolah adalah hari guru, hari dimana kita berprestasi dan berbakti pada guru kita, orang tua kedua setelah yang dirumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H