Segera mendapatkan pekerjaan adalah tujuan utama setiap mahasiswa setelah bersusah payah menempuh perkuliahan.
Tentu semua mahasiswa menginginkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang mereka tempuh ketika masih berkuliah. Dengan harapan supaya dapat menerapkan secara penuh ilmu yang diperoleh untuk diterapkan dalam dunia kerja.
Namun kenyataan tidak sesuai ekspetasi, sebab tidak sedikit mahasiswa yang bekerja tidak sesuai dengan jurusan dan passion mereka.
Ketika kuliah, kita membayangkan kelak bisa bekerja di kantor, duduk di ruangan dingin ditemani layar komputer dengan dokumen yang tertata rapi, atau berkhayal memakai seragam PNS dan semacamnya.
Tidak semudah itu kawan, dunia pekerjaan diluar sangatlah keras. Butuh perjuangan yang lebih, jatuh bangun menitih karir dan pengalaman, serta bersaing mendapatkan pekerjaan.
Maka dari itu, kita sebagai calon pekerja harus membekali diri dengan kemampuan dan komunikasi yang baik untuk menjalin kepercayaan antar individu atau dengan pekerjaan.
Bicara soal pekerjaan tentu tidak lepas dengan yang namanya gaji. Pertanyaan soal gaji umumnya ditanyakan ketika proses interview.
Setiap individu memiliki caranya masing-masing dalam proses tawar menawar gaji sebelum bekerja. Nyatanya masih ada saja lulusan sarjana yang dengan lantang dan sombong ingin digaji tinggi dengan pengalaman yang belum seberapa.
Tidak jarang interview dijadikan ajang pamer status perguruan tinggi, nilai ipk yang tinggi dan semacamnya. Padahal hal tersebut bukanlah poin utama, melainkan skill yang dimiliki pelamarlah yang dicari.
Jikalau memang benar memiliki kemampuan dan termasuk lulusan dengan nilai baik, maka sampaikan dengan sopan dan tetap rendah hati.