Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Merangkap Tugas Kantor: Antara Pekerja yang Baik atau Sekadar Mempermalukan!

11 Agustus 2021   21:40 Diperbarui: 11 Agustus 2021   21:52 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang multitalent (sumber ilustrasi: kfi.or.id)

Kehidupan luar memanglah keras, terutama dalam lingkungan pekerja. Di zaman yang semakin canggih ini, para pekerja di tuntut untuk bisa terampil dan inovatif. 

Pekerja yang tidak bisa menerima perubahan akan tergeser dengan pekerja yang dapat mengeksploitasi peluang. Title saja tidak cukup membawa kita ke pekerjaaan yang layak. Butuh perjuangan lebih untuk meraih kesuksesan dalam pekerjaan. 

Hanya untuk diterima dalam pekerjaan saja sudah jatuh bangun, belum lagi saat sudah diterima bekerja. Persaingan pekerja dalam suatu kantor atau perusahaan sudah bukan rahasia umum. 

Tidak jarang saling senggol terjadi antar pekerja yang bertujuan untuk mempertahankan posisi mereka di perusahaan atau kantor tersebut. 

Bicara pekerja di kantor, sosok yang dapat menyelesaikan jobdesk tepat waktu dari atasan akan dianggap yang paling produktif diantara yang lain. 

Kita akan temui berbagai tipe pekerjaan dalam sebuah kantor atau perusahaan. Ada pekerja yang  tergolong lamban dalam memahami dan menyelesaikan pekerjaannya, ada pekerja yang selalu on time dalam mengejar target kerjanya, bahkan ada juga pekerja yang sudah on time, berani merangkap tugas dan posisi pula. 

Tipe pekerja yang terakhir ini yang sangat disukai oleh atasan. Berani merangkap tugas dalam kantor menjadi nilai tambah bagi seorang pekerja diantara pekerja lain. 

Ia akan dianggap sebagai pekerja multitalenta, bisa mengerjakan berbagai tugas yang beda dalam satu posisi atau jabatan.

Pekerja seperti ini akan mempermudah kantor untuk mencapai target dan menutup kekurangan di beberapa sektor bagian di sebuah kantor.

Memang yang seperti ini terlihat sebagai sosok pekerja tanpa kekurangan. Menyelesaikan hal yang tidak menjadi tugas mereka dengan hasil yang memuaskan. 

Namun, pekerja seperti ini akan menjadi bumerang bagi yang lainnya, sebab pada kenyataannya, pekerja yang multitalenta seringkali menyombongkan diri diantara pekerja lain. 

Ia menganggap dirinya lebih baik dari yang lain, tentu ini akan menjatuhkan martabat pekerja lain di mata atasan. Merangkap tugas pekerja lain tidak lebih dari mempermalukan.

Awalnya, pekerja multitalenta akan senang hati membantu pekerjaan temannya. Lama kelamaan, ia akan jauh lebih menonjol dari sang temannya di mata atasan. Melihat hal tersebut, atasan akan mengganti pekerja lama itu dengan pekerja yang dianggap produktif dan multitalenta tersebut. 

Bukan nya membantu, ia malah membuat temannya kehilangan posisi di kantor. 

Bila saya seorang pekerja, saya akan menyelesaikan tugas saya sendiri, bila niat membantu meringankan pekejaan teman kantor, tidak perlu mengambil bagian dalam tugas nya. 

Bila hendak merangkap tugas atau pekerjaan, akan saya lakukan diluar pekerjaan kantor. 

Belum tentu kebaikan kita akan membawa kemudahan bagi pekerja lain. Manusia sendiri kebanyakan akan termakan kesombongan karena hal ini. 

Merangkap tugas di kantor bukan berarti harus mengambil tugas tersebut dari tangan pekerja lain, tapi, alangkah lebih bijak bila kita tau dia mengalami kesulitan dalam pekerjaaanya, kita bisa memberitahunya dan menuntunnya. 

Saya tidak bicara tentang gaji, kelebihan atau semacamnya. Ini hanya tentang perjuang seorang pekerja untuk memperoleh pekerjaan, bukan tentang saling menjatuhkan. 

Pekerja membawa tanggungjawab, tidak hanya di kantor, tapi dirumah. Kehidupan keluarga ada ditangannya, jangan kau renggut penghidupan mereka dengan kedok 'merangkap tugas'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun