Namun, pekerja seperti ini akan menjadi bumerang bagi yang lainnya, sebab pada kenyataannya, pekerja yang multitalenta seringkali menyombongkan diri diantara pekerja lain.Â
Ia menganggap dirinya lebih baik dari yang lain, tentu ini akan menjatuhkan martabat pekerja lain di mata atasan. Merangkap tugas pekerja lain tidak lebih dari mempermalukan.
Awalnya, pekerja multitalenta akan senang hati membantu pekerjaan temannya. Lama kelamaan, ia akan jauh lebih menonjol dari sang temannya di mata atasan. Melihat hal tersebut, atasan akan mengganti pekerja lama itu dengan pekerja yang dianggap produktif dan multitalenta tersebut.Â
Bukan nya membantu, ia malah membuat temannya kehilangan posisi di kantor.Â
Bila saya seorang pekerja, saya akan menyelesaikan tugas saya sendiri, bila niat membantu meringankan pekejaan teman kantor, tidak perlu mengambil bagian dalam tugas nya.Â
Bila hendak merangkap tugas atau pekerjaan, akan saya lakukan diluar pekerjaan kantor.Â
Belum tentu kebaikan kita akan membawa kemudahan bagi pekerja lain. Manusia sendiri kebanyakan akan termakan kesombongan karena hal ini.Â
Merangkap tugas di kantor bukan berarti harus mengambil tugas tersebut dari tangan pekerja lain, tapi, alangkah lebih bijak bila kita tau dia mengalami kesulitan dalam pekerjaaanya, kita bisa memberitahunya dan menuntunnya.Â
Saya tidak bicara tentang gaji, kelebihan atau semacamnya. Ini hanya tentang perjuang seorang pekerja untuk memperoleh pekerjaan, bukan tentang saling menjatuhkan.Â
Pekerja membawa tanggungjawab, tidak hanya di kantor, tapi dirumah. Kehidupan keluarga ada ditangannya, jangan kau renggut penghidupan mereka dengan kedok 'merangkap tugas'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H