Mohon tunggu...
Mohamad Iqbal Konili
Mohamad Iqbal Konili Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu adalah orang yang selalu lapar akan pengalaman baru dan tak pernah ragu untuk menjelajahi hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumnya. Passionmu dalam mengeksplorasi segala hal membuatmu begitu menarik dan penuh semangat dalam menyambut setiap peluang yang datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Strategi dalam Konseling Keluarga

23 Mei 2024   17:52 Diperbarui: 23 Mei 2024   17:57 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal ini ada beberapa startegi untuk bisa mengatasi masalah dalam hubungan keluarga sebagai berikut: 1) Pemahaman Sistem Keluarga: Penting untuk memahami keluarga sebagai sebuah sistem yang saling terkait, di mana setiap anggota dan interaksi memiliki dampak pada keseluruhan keluarga. Strategi konseling harus memperhatikan dinamika sistem keluarga untuk mencapai perubahan yang berkelanjutan. 2)  Keterbukaan dan Empati: Strategi konseling keluarga harus didasarkan pada keterbukaan dan empati terhadap setiap anggota keluarga. Memahami perspektif dan pengalaman masing-masing anggota keluarga dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik. 3) Pendekatan Kolaboratif: Konselor perlu mengadopsi pendekatan kolaboratif dengan keluarga, di mana keputusan dan solusi ditemukan bersama-sama. Melibatkan keluarga dalam proses pengambilan keputusan dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman. 4) Fokus pada Kekuatan dan Sumber Daya: Strategi konseling keluarga harus difokuskan pada mengidentifikasi kekuatan dan sumber daya keluarga. Memperkuat kekuatan internal keluarga akan membantu mereka mengatasi tantangan dengan lebih baik. 5) Pengembangan Keterampilan Komunikasi: Salah satu strategi utama dalam konseling keluarga adalah pengembangan keterampilan komunikasi yang efektif. Melalui teknik komunikasi yang baik, anggota keluarga dapat lebih baik dalam menyampaikan perasaan, kebutuhan, dan pemahaman. 6) Penyelesaian Konflik secara Konstruktif: Strategi konseling keluarga harus mencakup teknik penyelesaian konflik yang konstruktif. Mengajarkan keluarga untuk berkomunikasi dengan cara yang menghormati, mendengarkan dengan empati, dan mencari solusi bersama. 7) Pemahaman Nilai dan Keyakinan: Strategi konseling keluarga juga melibatkan pemahaman mendalam tentang nilai dan keyakinan yang mendasari interaksi keluarga. Memahami perbedaan nilai dan keyakinan dapat membantu mengurangi konflik dan meningkatkan pemahaman. 8) Keterlibatan Keluarga dalam Proses Perubahan: Strategi konseling keluarga harus mendorong keterlibatan aktif anggota keluarga dalam proses perubahan. Memotivasi keluarga untuk berkomitmen pada perubahan positif akan meningkatkan efektivitas konseling.

Dalam konseling keluarga, penerapan strategi dengan pendekatan terapeutik yang komprehensif, seperti Pemahaman Sistem Keluarga, Keterbukaan dan Empati, Pendekatan Kolaboratif, Fokus pada Kekuatan dan Sumber Daya, Pengembangan Keterampilan Komunikasi, Penyelesaian Konflik secara Konstruktif, Pemahaman Nilai dan Keyakinan, serta Keterlibatan Keluarga dalam Proses Perubahan, menjadi kunci keberhasilan. Dengan kesabaran, kerja sama, dan komitmen, keluarga dapat mengatasi tantangan, memperkuat hubungan, dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Strategi konseling yang holistik dan berkelanjutan menjadi landasan untuk menciptakan perubahan positif dalam dinamika keluarga

Referensi 

Hafnidar, H., & Bakker, C. (2023). Analisis Bibliometrik tentang Perkembangan Metode dan Pendekatan dalam Konseling Keluarga: Sebuah Tinjauan Literatur. Jurnal Psikologi Dan Konseling West Science, 1(05), 261--272. https://doi.org/10.58812/jpkws.v1i05.866

Ulfiah, U. (2021). Konseling Keluarga untuk Meningkatkan Ketahanan Keluarga. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(1), 69--86. https://doi.org/10.15575/psy.v8i1.12839

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun