a. Faktor Genetik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat berperan dalam perkembangan gangguan kepribadian. Namun, faktor genetik hanya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi, dan tidak sepenuhnya menentukan apakah seseorang akan mengembangkan gangguan kepribadian atau tidak.
b. Faktor Lingkungan: Pengalaman traumatis, seperti pelecehan atau kekerasan fisik, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan gangguan kepribadian. Selain itu, pola pengasuhan yang tidak sehat atau tidak konsisten juga dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan kepribadian.
Diagnosis Gangguan Penyalahgunaan Napza
a. Wawancara: Profesional kesehatan mental akan melakukan wawancara dengan individu yang diduga mengalami gangguan kepribadian untuk mengumpulkan informasi tentang gejala dan riwayat kehidupan individu tersebut.
b Pengamatan Perilaku: Selain wawancara, pengamatan perilaku individu dalam berbagai situasi juga dapat membantu dalam diagnosis gangguan kepribadian.
Pengobatan
a. Terapi Psikoterapi: Terapi psikoterapi, seperti terapi kognitif perilaku dan terapi dialektikal perilaku, dapat membantu individu dengan gangguan penyalahgunaan napza dan gangguan kepribadian untuk mengatasi masalah dan mengembangkan keterampilan yang lebih sehat.
b. Pendekatan Medis: Dalam beberapa kasus, pengobatan medis dapat digunakan untuk mengatasi gejala yang terkait dengan gangguan penyalahgunaan napza dan gangguan kepribadian.
c. Penting untuk dicatat bahwa diagnosis dan pengobatan gangguan penyalahgunaan napza dan gangguan kepribadian harus dilakukan oleh profesional kesehatan mental yang berpengalaman
Daftar pustaka
ALL. Forchand IL Beach SRH and Brody, G. H. (1995) Predicting interpersonal commence in young wind The family, self amil port during adolewe Jemal of Cli and Family Stalin, Vol. 4. hlm. 60.