Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] Ismail the Forgotten Arab bagian ke- empat belas

27 Juni 2017   06:39 Diperbarui: 4 Juli 2017   07:28 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gurkha Attack Galipolli

Mereka belum pernah bersepakat dan mengacaukan dominasi. Aku yakin beruang merah juga nantinya akan kalah dalam pertarungan dengan Bolsheviks yang sudah memasuki wilayahnya dan sudah terlalu dalam untuk diobati.

Aku mungkin akan kalah dalam pertarungan ini namun aku yakin nilaiku dan usahaku di sini. Kami orang Arab yang tidak pernah takut dengan ancaman mereka yang besar. Aku tahu bahwa leluhur kami pernah menghancurkan dua imperium besar pada saat itu Persia dan Roma.

Nabi Muhammad memimpin leluhur kami untuk pembebasan negeri Arab hingga Byzantium yang sekarang adalah tempatnya Turki. Kerjasama antara Arab dan Turki adalah saling mendukung. Ketika Abbasiyyah hadir orang Turki mengakui Abbasiyyah sebagai pemegang kekuasaan Khalifah namun ketika Utsmaniyah berkuasa penguasa Arab juga turut untuk menyokong mereka justru inilah yang mereka inginkan tetapi tentu saja orang yang membenci Islam tidak menginginkan hal tersebut.

Abdul Khoir

Dalam pikiran Abdul Khoir tahu bahwa ia harus membalas penghinaan Jengis. Oleh karena itu aku memutuskan untuk membagi grup menjadi dua biarlah mereka agar tidak saling marah.

Aku melihat dari belakang atau baris ke dua pertahanan Abdul Khoir dengan jelas. Aku melihat masih ada dendam dalam perlakukan dari Jengis yang menurutku kurang pantas

Aku ingin mendamaikan keduanya dan aku berharap tidak gagal.  Kalau aku gagal maka akan membuat keadaan semakin tidak menentu.

Apa sih yang menjadi ganjalan karena aku pikir hanya persoalan sekecil dan Jengis pun seharusnya tidak menghina dan aku kira Jengis tidak takut dengan tatapan dari Abdul Khoir tersebut. Tampaknya akan perang lagi antara keduanya kecuali ia mencegahnya.

Aku kira kita perlu untuk mencari kunci dalam permasalahan.Akankah dengan mempertemukan mereka kembali akan membuat suasanan menjadi lebih harmonis atau semakin kacau saja karena kedua pihak masih bertahan pada pendapatnya masing-masing.

Salah-salah ialah yang terseruduk dari kedua orang tersebut. Ia pernah melihat Paman Abdul Rozaq berusaha untuk memisahkan dua sapi jantan yang sering berkelahi dan kedua sapi jantan tersebut menyeruduknya hingga ia terluka parah. Untung saja luka tersebut belum mematahkan tuangnya yang terbiasa berlatih silat. Tulang-tulang paman Abdul Rozaq kuat sekali.

Aku pikir paman kurang kerjaan dengan mencoba memisahkan kedua sapi yang berkelahi. Semestinya ia menunggu saja ketika salah satu sapi tersebut kalah dan melarikan diri namun aman pikir akan sulit jika mengejar sapi yang kabur bisa-bisa nantinya akan lari dan tidak terkejar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun