Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] Ismail the Forgotten Arab bagian ke-tigabelas

17 Juni 2017   06:12 Diperbarui: 27 Juni 2017   06:39 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau mereka membutuhkan tenaga hanya dan deklarasi jihad mereka berbondong-bondong dari timur dan Barat akan datang menghadapi invasi besar-besaran pada wilayah Istanbul.

Sudahlah mereka sendiri yang menanggung kejahatan mereka sementara kita disini akan melawan mereka dengan sekuat tenaga.

Apa yang terjadi di Bulgaria

Apa yang terjadi di Bulgaria ? Aku bertanya pada veteran perang tersebut

"Sesungguhnya hal itu sangat memilukan sekali. Kita kalah dalam bentuk kekuatan militer mereka dan kita dikeroyok. Kalau dikeroyok tentunya kita tidak usah peduli karena kita biasa dikeroyok. Kau tahu perang Mohacs?"

Aku belum tahu apa itu Mohacs? dan nama itu adalah nama yang asing bagi diriku. Aku yang jauh dari peradaban tidak mengikuti sejarah. Aku tahu penaklukan dari Al Fatih yang merebut Istanbul karena ayahku mendengar Al Fatih muda memimpin pasukan yang terdiri dari penghafal Alquran dan juga orang sholeh merebut kota yang pernah dijanjikan Rasulullah akan direbut. Kejadian ini benar-benar membuatku takjub. Setelah Istana Persia hancur dan seterusnya Istana Heraklius juga diduduki.

"Seperti kau pernah dengar kemarin bahwa batalionku hancur oleh pasukan Rusia yang membawa orang Armenia. Mereka menghancurkan kami. Kami sebenarnya yakin mampu mengalahkan Bulgaria namun banyaknya pihak lain yang campur tangan. Namun anakku ini sudah menjadi kehendak Allah bahwa Kita kita akan kalah karena kita lebih mempercayai orang kulit putih dan ajarannya daripada ajaran Islam"

Aku menjadi manggut-manggut dengan kata Kakek Bulgaria tersebut.

Aku tahu ia masih sangat mahir memegang Mausser tahun 1989. Ia sengaja menembak perwira Inggris yang aku lihat sosoknya sombong sekali. Si Perwira mengacungkan revolver sambil mengibaskan tangan kirinya mengajak anak buahnya menerjang pasukan kami.

Rupanya pengalamannya sangat dikagumi juga oleh Mulazim Ilham hanya saja Mulazim Ilham menilai ia terlalu pengalaman dan ia tidak mau terlihat bodoh oleh veteran yang sudah berpengalaman.

"Aku tentu tidak setuju jika ada orang Turki yang menghina orang Arab apalagi kita masih dalam satu pasukan saya kira itu sangat membuat kondisi pasukan menjadi lemah. Kalau aku komandannya, aku akan tembak saja"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun