Yasir tampak lelah dan ia makan denganku. Aku melahap sop kambing. Aku kira ini tidak seenak ibuku namun cukup lumayan untuk membuat perut ini terisi. Aku mencocol roti yang masih hangat ke dalan sop kambing tersebut. Hmm. Â Tambah lezat
 Aku ingat seminggu yang lalu hidangan ini disajikan dan aku menjadi terburu-buru karena pasukan musuh menyerang kami mendadak . Aku kira penyakit tersebut tidak akan terulang lagi sebab aku akan tersedak jika aku harus berlari lagi.
 "Bagaimana dengan Mulazim?"
 "Mulazim sudah makan terlebih dahulu Korporal dan ia menanyakan dirimu aku jawab kau sedang menyoba senapan"
 "Ada kabar kedatangan Sersan baru?"
 "Ya, aku mendengar kedatangan  Sersan baru dan ia membawa beberapa prajurit. Aku mendengar bahwa sektor kita adalah sektor yang berbahaya "
 Aku harus faham bahwa aku mau menyiapkan banyak hal. Untung saja Sersan baru akan menggantikan dirinya sebagai wakil Mulazim. Mungkinkah Mulazim akan menggantikan komandan kompi. Aku melihat ia bisa memimpin pasukan dan mengarahkan orang-orang yang tadinya hanya gembala ternak menjadi seorang prajurit profesional dalam hitungan empat Minggu saja
  Kalau seandainya aku bisa memberikan rekomendasi maka aku akan merekomendasikan Mulazim Ilham Sukur bin Muchsin Sukur untuk menjadi kapten dan aku khawatir kalau bukan ia memimpin maka aku tidak bisa lagi mendapat yang lebih baik dari Mulazim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H