Ibrahim berjanji dengan hal itu sehingga ayah bisa memahaminya. Ia berjanji akan menikah setelah haji. Usianya akan menginjak 23 tahun.
“Kalau hujan tidak turun kita akan sulit untuk mencari pakan”, kata Ibrahim
“Jangan khawatir, Ibrahim. Kita serahkan saja sama Allah. Kalau kita bisa berangkat haji tahun ini maka kita akan berangkat juga”, kataku
“Kalau sudah kering begini maka hanya sedikit saja yang akan kita jual”, ia khawatir dengan kekeringan
“Tenang saja, aku juga masih punya tabungan dan kita Insha Allah akan berangkat ke sana”, aku mencoba menenangkannya.
Meski ia sepertinya khawatir ia berusaha untuk menenangkan diri. Ia menghela kudanya dan melihat masih ada sapi-sapi yang bisa ia kirimkan ke daerah Mandailing dan daerah Minangkabau. Ia sendiri yang akan memimpin pengiriman ke daerah Minangkabau.
Aku menghitung sapi-sapi tersebut
“Ibrahim, harga sapi juga naik. Kalau pengiriman kita lancar dan begal tidak menyerang kita, maka kita akan sampai dan mendapatkan uang”
“Mudah-mudahan. Semuanya lancar dan kita bisa menjalankan rukun islam ke lima”
“Amiin ya roobbal ‘alamin”
“Kau sudah siap untuk mengawal kami”, Ibrahim berbicara pada Mahmud.