“Benar, perlawanan kami dimulai dari sana. Aku menuju Timur Damaskus ini untuk bergabung menghadapi pasukan Rusia”.
“Alhamdulillah, Allah telah mengirimkan mu untuk kami”
Aku melihat kaum laki-laki langsung mengurus jenazah bocah kecil yang malang tersebut.
“Akan kalian bawa kemana anak-anak tersebut?”
“Kami memiliki perkuburan untuk warga sini. Mereka syahid sebagai syuhada”
“Aku tahu ini adalah basis dari Nushariyyah mengapa kalian tetap sini”
“Tidak sebenarnya ini belum basis Nushariyyah, ada Front Islam dan mereka mengadakan perlawanan”
“Lalu kenapa kalian tidak mengungsi?”
“Tidak, kami tidak akan mengungsi. Kami lahir di sini dan kami akan mati di sini. Kami membantu para Mujahidin karenanya orang Nushariyyah dan Syiah sangat membenci kami”
“Tapi dengan disini kalian lebih membahayakan diri kalian”, aku semakin menunjukkan keherananku.
“Kami mempunyai harapan Tuan Ashlan. Suatu saat kami akan membangun negeri ini bersama para Mujahidin. Kami akan membangun negeri ini dengan nilai Qura’an dan Sunnah”