“Hmmm..aku jadi faham sekarang. Shalahuddin memang seorang strategi yang hebat. Itulah sebabnya ia menggunakan perpecahan di antara pasukan Salib untuk memenangkan perang ini”
Aku kembali menghirup kopi dengan penuh kepuasaan untuk sementara. Tetapi masih ada mengganjal di hatiku.
“Sungguh, Shalahuddin adalah seorang yang ulung dalam berdiplomasi . Tetapi aku meyesal mengapa ia mengobati Raja Inggris tersebut. Mengapa ia tidak membunuhnya?”
“Kalau Sholahuddin membunuh bukan pekerjaan yang sulit bagi Shalahuddin. Kau pasti sudah membaca sejarah bahwa Shalahuddin mendatangkan dokter pada raja tersebut “
Tentu saja aku mengingat hal itu. Yah, kenapa aku tidka berpikir seperti itu.
“Yah, itulah karena kemurahan hati beliau . Beliau ingin menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang toleran dan penuh dengan damai. Ia tidak ingin Richard tewas di kamar tidurnya”,kataku dengan mantap
“ha.. Itu bukan hanya itu. Shalahuddin sendiri tidak menginginkan Richard mati?”
Aku tersentak. Shalahuddin bahkan khawatir kalau Richard mati.
“Mengapa ia lakukan itu. Bukanah Shalahuddin memerintahkan pembunuhan pada Richard dan Conrad Monferrat?”
“Nah. Itu mungkin salah satu sejarah yang harus diluruskan .Pembunuhan Conrad dibiayai oleh Richard karena persaingannya dan Saladin tidak memerintahkan Hassasin untuk membunuh Richard. Setahu saya. Atau mungkin sajaShlahuddin memerintahkan membunuh keduanya namun mengapa ia membiarkannya hidup pada saat sakit?” Itu karena ancaman Philip Agustus tidak bisa dianggap sebelah mata. Ia mempunyai pasukan yang besar juga “
Sungguh aku puas dengan pertemuan ini teman. Kau mengajarkanku bahwa bukan battle yang harus kita menangkan tetapi war yang harus kita menangkan”