Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Shalahuddin versus Richard I

2 Juni 2016   09:58 Diperbarui: 2 Juni 2016   10:26 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 “Hmmm..aku jadi faham sekarang. Shalahuddin memang seorang strategi yang hebat. Itulah sebabnya ia menggunakan perpecahan di antara pasukan Salib untuk memenangkan perang ini”

Aku kembali menghirup kopi dengan penuh kepuasaan untuk sementara. Tetapi masih ada mengganjal di hatiku.

“Sungguh, Shalahuddin adalah seorang yang ulung dalam berdiplomasi . Tetapi aku meyesal mengapa ia mengobati Raja Inggris tersebut. Mengapa ia tidak membunuhnya?”

“Kalau Sholahuddin membunuh bukan pekerjaan yang sulit bagi Shalahuddin. Kau pasti sudah membaca sejarah bahwa Shalahuddin mendatangkan dokter pada raja tersebut “

Tentu saja aku mengingat hal itu. Yah, kenapa aku tidka berpikir seperti itu.

“Yah, itulah karena kemurahan hati beliau . Beliau ingin menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang toleran dan penuh dengan damai. Ia tidak ingin Richard tewas di kamar tidurnya”,kataku dengan mantap

“ha.. Itu bukan hanya itu. Shalahuddin sendiri tidak menginginkan Richard mati?”

Aku tersentak. Shalahuddin bahkan khawatir kalau Richard mati.

“Mengapa ia lakukan itu. Bukanah Shalahuddin memerintahkan pembunuhan pada Richard dan Conrad Monferrat?”


 “Nah. Itu mungkin salah satu sejarah yang harus diluruskan .Pembunuhan Conrad dibiayai oleh Richard karena persaingannya dan Saladin tidak memerintahkan Hassasin untuk membunuh Richard. Setahu saya. Atau mungkin sajaShlahuddin memerintahkan membunuh keduanya namun mengapa ia membiarkannya hidup pada saat sakit?” Itu karena ancaman Philip Agustus tidak bisa dianggap sebelah mata. Ia mempunyai pasukan yang besar juga “

Sungguh aku puas dengan pertemuan ini teman. Kau mengajarkanku bahwa bukan battle yang harus kita menangkan tetapi war yang harus kita menangkan”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun