Terbiasa berlatih dan bermain dengan pemain kelas atas tentu akan menjadikan atlet sepakbola Cina memiliki kemampuan dan mental yang lebih baik. Tentu saja ini tidak instan mengingat Cina pun masih beberapa kali kalah dari sesama tim Asia atau Oseania. Terakhir, 26 Maret 2023 mereka masih kalah dari Selandia Baru 2-1. Tapi usaha nyata yang mereka lakukan bukan tidak mungkin akan membuahkan hasil manis beberapa tahun ke depan. Masih ada 7 tahun lagi bagi Cina untuk menjadi terbaik Asia, dan itu bisa jadi nyata.
KESIMPULAN
Sepertinya kita tidak bisa berharap banyak dari pertandingan Indonesia vs Argentina. Saya sih malas muluk-muluk seperti kebanyakan orang, yang tidak sabar melihat Arhan Pratama vs Messi atau Saddil Ramdani vs Tagliafico. Bukan karena saya tidak peduli pada timnas, tapi kalau Argentina bermain serius, bukankah Indonesia bisa babak belur?Â
Atau kalau Argentina tidak bermain serius, bukankah itu malah menyakitkan bagi Timnas Indonesia dan suporternya? Karena cara terbaik menghargai lawan adalah bertanding dengan kemampuan terbaik. Maka, jika Argentina adalah tim yang terhormat, mereka harus bertanding sungguh-sungguh dan tanpa ampun menghadapi Timnas Indonesia.
Bagi saya pribadi, mampu tampil konsisten di Asia Tenggara saja sudah apik luar biasa. Dan pemberantasan mafia bola secara serius serta transparan, kalau perlu melibatkan KPK dan media massa, malah lebih terasa manis dan menjadi langkah konkret untuk pembangunan iklim sepakbola yang kondusif dalam jangka panjang.
Selama belum ada keseriusan pemberantasan mafia sepakbola, dan tidak ada nama-nama yang diberikan hukuman, timnas sepakbola akan begini-begini saja. Menggunakan pemain asing pun tidak akan menyelesaikan akar masalah sesungguhnya.
Kalau soal SDM, selama masih sama-sama makan nasi, Indonesia mungkin sekali menyamai prestasi negara-negara Amerika Latin atau Eropa Selatan, yang postur tubuhnya tidak besar-besar amat, tapi prestasi sepakbolanya membanggakan. Rasanya tidak ingin terus-terusan khawatir kalau bertemu Thailand atau Vietnam, dan hanya senang ketika menang dari Brunei atau Myanmar. Horas !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H